BA’A, ROLLE.id–Ada kisah sedih di balik meninggalnya kedua Kepala Desa (Kades) yang berasal dari Kecamatan Ndao Nuse.
Pada detik-detik keberangkatanya untuk memancing ikan, momen tersebut sempat direkam dalam bentuk video.
Setelah divideokan, hasilnya kemudian ditautkan dalam bentuk cerita/story di plaform media sosial, WhatsApp. Dan itu dilakukan oleh salah satu korban meninggal dunia.
Dan ternyata, itulah salah satu momen terakhir yang ditinggalkan sebelum keduanya, Asahel Miteni Lende, Penjabat (Pj) Kades Ndao Nuse, dan Ibrahim Sereh, Kades Anarae, ditemukan tak bernyawa, setelah pulang memancing ikan.
Asahel, yang diketahui sebagai pengambil video, kemudian membagi sebagai ceritanya/story WhatsApp pukul 17.52 wita, pada Minggu (19/3). Yang saat itu, kedua Kades tersebut, bersama Bertho Feh, mulai bertolak dari pantai Fedok, Desa Oelolot, Kecamatan Rote Barat.
Dalam video berdurasi 30 detik, yang diperoleh ROTE MALOLE, terdengar beberapa pertanyaan yang diajukan Ibrahim. Terlihat dari sisi berlawanan, tampak Bertho Feh, yang merupakan korban selamat, sedang mendayung untuk menggerakan sampan menjauh dari bibir pantai.
Di mana, Ibrahim, yang sedang mengeringkan air laut di dalam sampan, bertanya dengan menggunakan bahasa Ndao. Dirinya menanyakan pemilik sebuah perahu yang dilihatnya di sisi kanan.
Sebab, Ibrahim, seolah begitu familiar dengan pemiliknya, Tence Rano, karena berasal dari pulau Ndao. Sehingga ditanyakan juga istri dari pemilik perahu.
“Koha ne’e unu Tence ne sima? Dhu emu Tence dhu dhao do? Artinya, Bodi di sebelah milik om Tence? Istri om Tence orang Ndao?,” tanya Ibrahim Sereh.
Sayangnya, video tersebut berdurasi sangat terbatas, sehingga tak terdengar lagi balasan atau jawaban atas pertanyaanya. Dan kisahnya berakhir sedih menyanyat hati dengan kondisi tak bernyawa. (*/ROLLE/TIM)