Soft Power Approach dari BNN Sukses, 11 Desa Bersinar di Rote Ndao

BA’A, ROLLE.id—Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Rote Ndao, konsisten melaksanakan sejumlah strategi di wilayah kerjanya. Dengan pelaksanaan yang tuntas, pencapaianya pun boleh dibilang memuaskan.

Dengan empat program yang diluncurkan, semuanya sukses dilaksanakan di tahun 2023 ini. Soft power approach salah satunya.

Yang dalam pelaksanaanya, BNNK Rote Ndao, mendapat dukungan penuh dari pemerintah setempat. Program perioritas Nasional, tentang pembentukan desa Bersih Narkoba (Bersinar), berhasil dilaksanakan.

Yakni, dengan membentuk dua desa Bersinar, di Kecamatan Rote Barat. Masing-masing adalah Desa Sedeoen, dan Bo’a.

Dan desa Bersinar itu, ditetapkan melalui keputusan Bupati Rote Ndao nomor : 254/KEP/HK/2023, tentang penetapan desa Bersinar di Kabupaten Rote Ndao tahun 2023

Di mana, program soft power approach, gencar dilaksanakan dalam beberapa bidang. Masing-masing adalah, pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi.

”Melalui strategi tersebut, BNN, telah melakukan banyak pencapaian. Dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat,” kata Pelaksana Tugas (Plt) kepala BNNK Rote Ndao, Hendrik Lelis, dalam konferensi pers akhir tahun, Kamis (28/12).

Pada bidang pencegahan, BNNK Rote Ndao, disebutnya tetap fokus pada program prioritas Nasional. Yaitu penetapan desa bersinar, yang sudah dibentuk dengan memenuhi targetnya.

”Tahun ini (2023) target dua desa Bersinar sudah terbentuk. Masing-masing, Desa Sedeoen, dan Bo’a, di Kecamatan Rote Barat,” ungkapnya.

Sedangkan pada pengembangan soft skill, dilaksanakan di SMP Negeri 1 Rote Barat, dan SMA Negeri 1 Rote Barat. Tujuanya adalah membentuk remaja, teman sebaya anti narkoba, untuk memiliki kesiapan bebas dari narkoba. Sekaligus menumbuhkan kepercayaan diri dalam bersosialisasi dengan memperkuat citra positifnya.

”Hasilnya, ketahanan diri remaja Kabupaten Rote Ndao, tahun 2023 sebesar 51,24 (100.47%) dari target yang ditetapkan, yaitu 51. Artinya, program remaja teman sebaya anti narkoba berhasil, dan memiliki pengaruh tinggi dalam pembentukan ketahanan diri pada remaja,” kata Hendrik.

”Selain anak dan remaja, juga diupayakan peningkatan daya tangkal keluarga terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika pada 10 keluarga di Desa Bo’a, Sedeoen, dan Mbueain. Hasil indeks ketahanan keluarga terhadap faktor resiko penyalahgunaan sebesar 88.125 (114,86%) dari target 76,7,” tambahnya.

”Artinya, program ketahanan keluarga anti narkoba berhasil memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi anggota keluarga, sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan kesempatan kepada anggota keluarga untuk meningkatkan kualitas pengasuhan, kualitas diri anak, maupun kualitas di dalam keluarga,” timpalnya.

Plt. Kepala BNNK Rote Ndao, Hendrik Lelis (tengah) didampingi dua pejabatnya, dalam momen foto bersama sejumlah pekerja media, usai gelaran konferensi pers, Kamis (28/12). Foto : BNNK Rote Ndao, for ROTE MALOLE

Pada bidang pencegahan, war on drugs, terus dikampanyekan melalui media konvensional sebanyak 47 kali. Baik di lingkungan pemerintahan, pendidikan, juga masyarakat. Dengan teknis pelaksanaanya dilakukan dengan penyebaran informasi, melalui konten-konten P4GN, juga melalui media massa.

Yang disebutnya untuk media massa, BNNK Rote Ndao, menggandeng Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) setempat. Berikut, pemasangan media luar ruangan di sejumlah tempat strategis. Seperti di Kecamatan Pantai Baru, Rote Tengah, Rote Barat Laut, dan Rote Barat.

”Di Kecamatan Lobalain, pemasangan media luar ruangan di Kelurahan Mokdale, Metina. Berupa stiker, poster, banner di sarana publik, seperti kendaraan umum, bank, pasar dan tempat umum lainnya, serta placement P4GN pada radio lokal, seperti pemutaran mars BNN dan  jingle BNN,” ungkapnya

”Dan di tahun 2023, sebanyal 15.055 partisapan dalam gema mars BNN. Jumlah tersebut berasal dari 4 instansi pemerintahan, 47 sekolah, 1 perguruan tinggi, dan dua kelompok masyarakat, yang membangkitkan semangat juang dalam memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Kabupaten Rote Ndao,” ungkapnya lagi.

Berikut, pada bidang pemberdayaan masyarakat, terus diupayakan untuk meningkatkan ketanggap-siagaan masyarakat terhadap ancaman penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika. Dengan indikator kinerja jumlah kabupaten/kota berkategori ’tanggap ancaman narkoba’ atau kotan.

Di mana, Rote Ndao masuk pada kategori tanggap. Artinya, tanggap berdasarkan indikator ketahanan keluarga, ketahanan masyarakat, kewilayahan, kelembagaan, dan hukum. Bahwa dalam meewujudkan hal tersebut, dilakukan dengan membentuk penggiat anti narkoba di lingkungan pendidikan dan masyarakat.

”Hasil penilaian indek kemandirian partispasi yang diukur melalui aspek manusia, metode, anggaran, sistem, sarana prasarana dan aspek kegiatan pada 15 sekolah dan 11 unsur masyarakat, di dapatkan hasil penilaian, di lingkungan pendidikan : 3,27 (mandiri) dan kelompok masyarakat : 3,40 (mandiri). Artinya, kedua lingkungan memiliki respon yang positif dan giat dalam melaksanakan aksi P4GN,” kata Hendrik.

Dikatakan, pada bidang rehabilitasi, ditargetkan adanya peningkatan aksesibilitas dan kemampuan fasilitas layanan rehabilitasi sebagai upaya pemulihan pecandu, penyalahguna dan korban penyalahguna narkotika melalui  lembaga rehabilitasi yaitu klinik pratama BNNK Rote Ndao.

Sehingga melalui klinik pratama yang dimilikinya, berupaya meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi sesuai ketetapan Badan Standardisasi Nasional (BSN) nomor : 618/KEP/BSN/12/2019, tentang penyelenggara layanan rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza) nomor SNI 8807;2019.

Selain melayani upaya rehabilitasi rawat jalan, klinik pratama BNN Kabupaten Ndao, melayani pengurusan surat keterangan hasil pemeriksaan narkotika pada masyarakat dengan target 275 orang, sudah terealisasi selama tahun 2023. Dengan berbagai kepentingan seperti, pengurusan administrasi sekolah kedinasan dan perkuliahan, persyaratan untuk melamar kerja dan persyaratan lembaga legislatif,” bebernya.

”Khusus pembentukan desa Bersih Narkoba (Bersinar), ditambah tahun lalu dua desa, yaitu Desa Ba’adale di Kecamatan Lobalain, dan Desa Maubesi di Kecamatan Rote Tengah, jumlahnya sebanyak 11 desa Bersinar, yang ada di Kabupaten Rote Ndao,” tambahnya. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.