LOLEOEN, ROLLE.id–Penemuan jasad Ari Marten Kueanan (60) menggores luka teramat dalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Terlebih istri tercinta, Selfina Dillak (70) yang selama ini ditemani dua anaknya, Stiven Jusup Kueanan (27), dan Ayub Kueanan (15).
Bahwa, di pagi hari, pada Rabu (4/12) opa Ari, menyusul oma Selfina, di rumah duka yang terletak di Dusun Aililo Desa Loleoen Kecamatan Lobalain. Opa Ari, keluar dari rumah sekitar pukul 08.00 Wita,
Sesampainya di sana, opa dan oma bertemu dan bersama-sama hingga ujung prosesi pemakaman.
Saat tiba waktunya untuk pula, oma Selfina, rasa-rasanya harus tetap bersama opa Ari, untuk pulang bersama.
Sayangnya, takdir sudah lebih dulu membatasi diri opa Ari. Ajakan istrinya kemudian ditolak, dan ia menyusul dari belakang, sebagaimana waktu pergi.
“Korban menyuruh istrinya tuk terlebih dahulu pulang kerumah,” jelas Kapolsek Lobalain, IPTU I. Nyoman Suwasta, dalam keterangannya yang diterima ROTE MALOLE, Jumat (6/12).
Dan karena belum tiba di rumah, keesokan hari Kamis (5/12) sekira pukul 08.00 Wita, Stiven, pergi mencari bapaknya di Felai, kampung sebelah.
Hingga pukul 12.00 Wita, Stiven, belum juga ketemu dengan bapaknya. Ia balik ke rumah untuk makan siang.
Semakin khawatir terhadap suaminya, kali ini Selfina, sekaligus menyuruh dua anaknya untuk pergi mencari.
Stiven, ke sanak saudaranya di Desa Bebalain. Sementara Ayub, adiknya kembali ke Dusun Aililo Desa Loleoen.
Dalam perjalanan, Ayub, mendapat sebuah informasi penting dari seseorang yang bernama Paulus Kornelis.
“Korban sempat ke rumah Paulus Kornelis, untuk pinjam senter,” jelas Kapolsek Nyoman Suwasta, dalam keterangannya.
Lanjut Kapolsek, Ayub terus melanjutkan perjalanan mencari ayahnya. Sedangkan kakanya yang mencari terpisah. Tetiba menerima telepon kalau ayah sudah ditemukan, dengan kondisi tak bernyawa.
“Korban kesehariannya adalah petani, yang punya satu anak bernama Herlina Kueanan, berdomisili sekarang di Sorong Papua, karena ikut suami bekerja,” jelasnya. (*/ROLLE/JIT)