KUPANG, ROLLE.id–Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nusa Tenggara Timur (NTT) Djainudin Lonek, menyampaikan hal mengejutkan.
Ini bertalian dengan penjaringan dan penyaringan kandidat Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bacawabup Rote Ndao.
Di mana, partai berlambang Ka’bah ini, melaksanakanya melalui jalur pembukaan pendaftaran. Dibuka sejak tanggal 15 Maret hingga 25 April 2024.
“Kami terbuka untuk umum. Jadi tidak ada pendaftaran yang tertutup. Apalagi khusus,” tegas Djainudin Lonek, saat dikonfirmasi ROTE MALOLE, Jumat (24/5).
“Beta juga su (sudah) hubungi pak Bima, dan pak Paul (Paulus Henuk, alias PH). Tapi yang mendaftar hanya pak Paul,” ungkapnya.
Walau hanya PH, satu-satunya pendaftar Bacabup di PPP, Djainudin, yang kerap dipanggil Eu ini, masih memberi angin segar.
Bahwa, walau pintu pendaftaran sudah secara resmi ditutup pada Jumat (25/4), tetapi masih bisa dibijaki untuk merespon kandidat lain untuk mendaftar.
“Kalau ada yang mendaftar lagi, boleh,” ungkapnya.
Hal itu disampaikan dengan mempertimbangkan rentangan waktu pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati, di Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Yang disebutkan, akan dikoordinasikan ke Dewan Pimpinan Pusat (PPP) untuk kembali menerima pendaftaran setelah ditutup.
“Sudah tutup pendaftaranya. Cuma, kita masih bisa ada kebijakanlah. Kan pendaftaran ke KPU Agustus, jadi masih ada waktu,” kata Eu.
“Tapi, kami akan koordinasikan lagi dengan DPP untuk hal ini,” sambungnya.
Terhadap penerimaan pendaftaran tersebut, Helmi J. Tolla, ketua DPD PPP Rote Ndao, tak mengelak bahwa PH, satu-satunya pendaftar Bacabup.
Dengan posisi tersebut, Helmi, mengatakan PH, mengambil posisi istimewa di PPP.
Sebab, dalam rentangan waktu pendaftaran, tak satu pun kandidat Bacabup dan Bacawabup Rote Ndao, yang melirik partai yang dipimpinya untuk mendaftar.
Yang disebutnya, di ujung waktu pendaftaran, partainya dengan resmi menerima berkas pendaftaran dari salah satu kandidat Bacabup.
“Kurang lebih tanggal 20 April, pak Paul Henuk (PH) datang ambil formulir pendaftaran. Tanggal 23 April, pak Paul datang mendaftar di sini (PPP),” kata Helmi.
“Masih tersisa dua hari itu, beta (saya) berharap agar teman-teman lainnya, misalnya ibu Paulina Haning-Bullu, pak Vico Amalo, bahkan pak Bima, bisa ikut daftar,” ungkapnya.
“Tapi ternyata, beta sonde (tidak) dihubungi oleh seorang pun, via telepon, via apa pun sonde pernah ada,” ungkapnya lagi.
Lanjutnya bahwa, sesuai waktu pendaftaran yang ditetapkan itu, sehingga semua proses pendaftaran resmi ditutup pada Kamis (25/4). Yang kemudian dilanjutkan ke DPW, untuk berproses sesuai mekanisme yang berlaku.
“Tanggal 25 April, jam 12 malam, PPP resmi tutup. Berarti calon tunggal itu Paulus Henuk,” kata Helmi.
“Beta menganggap, hanya seorang Paulus Henuk, yang menghargai PPP,” ungkapnya.
“Kebetulan hanya dia (PH) sendiri yang mendaftar, jadi dia yang teristimewa, khusus di PPP,” sambungnya. (*/ROLLE/JIT)