Tegas Terukur Pidato Bupati Rote Ndao yang Enggan Disogok Ratusan Juta

BA’A, ROLLE.id—Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, telah menyampaikan pidato di hadapan seluruh masyarakat yang dipimpinnya, dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Rote Ndao Rabu, (5/3/).

Sembilan agenda yang diusung bersama Apremoi Dudelusy Dethan, sebagai Wakil Bupati, dirincikan sebagai semangat perubahan.

Disebut Mbule Sio, yakni, Rote Ndao amanah, cerdas, sehat, sejahterah, dan bertani. Kemudian, Rote Ndao akses, Rote Ndao malole, serta Rote Ndao harmoni.

Dan untuk melaksanakan agenda tersebut, keduanya menetapkan panca misi yang siap berkolaborasi dengan semua pihak untuk membangun Rote Ndao.

Dimulai dengan menciptakan sistem pemerintahan yang bersih, terbuka, profesional dan partisipatif, yang berlandaskan kepemimpinan yang meritokrasi. Meningkatkan kualitas infrastruktur, mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkuat kohesi sosial berbasis tata ruang yang komprehensif dan terintegrasi.

Kemudian, mewujudkan pembangunan dan tata sumber daya manusia yang unggul, cerdas, humanis dan berakar budaya. Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, berbasis potensi sumber daya alam dan kearifan lokal.

Berikut, menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat Rote Ndao yang meliputi jaminan kesehatan, pendidikan, ketersediaan dan kedaulatan pangan, layanan infrastruktur dasar, serta kemudahan akses terhadap lapangan pekerjaan.

“Saya dan ibu Wakil Bupati siap untuk menerima kritik masukan yang konstruktif untuk perbaikan pembangunan kabupaten yang lebih baik ke depan,” kata Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, dalam pidatonya, Rabu (5/3).

“Karena Rote Ndao ini tidak bisa dibangun sepihak oleh pemerintah. Perlu kolaborasi dan kerjasama,” ungkapnya.

“Baik itu, eksekutif, legislative, maupun yudikatif. Di sisi yang lain, ada adat, istiadat dan agama. Tiga batu tungku ini akan menjadi modal kita,” ungkapnya lagi.

“Semua stakeholder Kabupaten Rote Ndao akan dilibatkan dalam proses pembangunan,” tambahnya.

Tak hanya itu, Bupati Paulus, juga mengungkap praktik nakal yang coba-coba dilakukan dua oknum pengusaha kepadanya.

Dengan waktu kejadian yang disebutnya terjadi sebelum ia dan Apremoi, dilantik oleh Presiden Prabowo.

“Ada dua pengusaha menghadap saya di Kupang. Salah satu bawa uang 100 juta. Yang satunya bawa 175 juta,” ungkap Bupati Paulus.

“Mereka sampaikan begini, bapak pasti butuh uang. Jadi ada siapkan uang untuk bapak,” sambungnya.

“Saya bilang saya tidak terima uang itu. Karena ini komitmen saya dengan ibu wakil. Tidak mau mengotori diri,” ungkapnya tegas. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.