BA’A, ROLLE.id–Wakil Bupati (Wabup) Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan, mensuport peserta kegiatan tata rias, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Zaitun.
Supportnya ini memiliki makna mendalam tentang perubahan dengan memanfaatkan potensi diri untuk tumbuh dan berkembang.
Disampaikan dengan maksudk membangun kemandirian peserta, yang kegiatannya dipusatkan di aula hotel Videsi, Selasa (22/4).
“Telur yang pecah dari luar, hanya akan menjadi makanan. Seperti kue dan lain-lain,” ucap Wabup Apremoi, kepada ROTE MALOLE, usai memotivasi peserta.

“Tetapi jika pecahnya dari dalam, itu pertanda dimulainya kehidupan baru,” sambungnya.
“Artinya, harus ada kemauan sendiri (internal) sendiri untuk bertumbuh, dan berkembang,” tambahnya menjelaskan.
Wabup Apremoi, lebih menghendaki agar peserta kegiatan itu punya komitmen, dan tekad yang kuat mengelola potensinya masing-masing.
Yang disebutnya tidak sekedar mengikuti kegiatan, tanpa memghasilkan apa-apa.
“Seperti telur ayam yang menetas, perubahan sejati bisa terjadi ketika seseorang punya dorongan internal untuk terus tumbuh mencapai potensinya,” ungkanya.

“Intinya jangan takut gagal. Harus berani ambil resiko,” tegasnya.
Ternyata, supportnya itu juga dimaksudkan membakar semangat peserta dan warga belajar PKBM Zaitun, untuk terus menginspirasi orang lain.
Sebab, diketahuinya sejumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas III Ba’a, telah dilatih ketrampilan, dan menghasilkan kerajinan tangan yang bernilai ekonomis.
“Iya betul. Kami pernah di Lapas. Dan saudara-saudara kita yang WBP sudah bisa buat kerajinan tangan dari bahan daur ulang,” kata ketua PKBM Zaitun, Sifera A.L Panie, yang dikonfirmasi ROTE MALOLE (ROLLE.id)
“Seperti asbak rokok, kotak persembahan, kotak tissue, dan tempat sirih. Itu dibuat dengan menggunakan kertas-kertas bekas,” ungkapnya. (ROLLE/JIT)