Tinggal Kenangan, IPTU Igo, Mengukir Cerita di Rote Tengah

KUPANG, ROLLE.id–Banyak yang tak menyangka akan secepat ini, Inspektur Polisi Satu (IPTU) Igo Pringgondani, ‘pergi’ untuk selamanya. Namun, dibalik kepergianya, ada cerita indah yang diukir di tempat dirinya ditugaskan. IPTU Igo, mengukir indah namanya, terpahat dengan tinta emas.

Tepatnya di Polsek Rote Tengah, ada jejak yang ditinggalkan. Yang jika diukur, memang tak seberapa juga nilainya. Tapi belum tentu dilakukan orang lain dengan sukarela sebagai bhaktinya kepada ibu Pertiwi.

Dan IPTU Igo, sudah melakukan di Mapolseknya. Yang sebelum melakukan penataan, dirinya lebih dulu membangun silahturahmi dengan sejumlah tokoh adat, agama, perempuan dan juga tokoh pemuda.

Dengan pendekatan yang dilakukan secara humanis, dirinya gencar melakukan hingga ke pelosok. Tujuanya, adalah untuk menciptakan sebuah suasana baru. Sekiranya, masyarakat dan polisi kembali ‘akur’, yang serasa ada pembatas sebagai pemisah sebelumnya.

Ini mulai dilakukan setelah jabatan Kapolsek Rote Tengah, diembanya memasuki usia satu minggu. Kemudian, dari hal kecil yang dibuatnya memantik rasa bangga.

“Buat apa harus atur jarak dengan masyarakat, toh mereka adalah saudara, bahkan orang tua kita sendiri,” kata Kapolsek Rote Tengah, IPDA Igo Pringgondani, Selasa (1/9/2021) yang dikutip dari timexkupang.com.

Dari pendekatanya, dukungan terhadap idenya mulai berdatangan. Wajah Markas Komando Polsek (Mapolsek) Rote Tengah, mulai dirubah secara bersama-sama. Pelataran Mapolsek, kemudian ditata dengan sejumlah swadaya masyarakat dan anggota Polisi, tanpa mengeluh. Ada pula bantuan dari pihak ke-3 yang bersifat tidak mengikat.

Yakni, dengan membongkar pagar lama yang sudah termakan usia, kemudian dibangun baru. Sebab, tak ada lagi bagian yang berdiri kokoh untuk menghalangi kawanan hewan ternak.

Tujuan membangun pagar, menurutnya agar bisa melindungi area yang ditempati Mapolsek Rote Tengah. Selanjutnya, bisa ditanami tumbuhan produktif.

Sayangnya, semua idenya keburu sirna. Dirinya lebih dulu dipanggil ‘pulang’ oleh pemilik hidup. Namun, sebagian besar progres pekerjaan, berhasil diselesaikan. Sehingga dari pencapaianya, mengundang apresiasi. Dan pimpinanya langsung mengapresiasi tepat di hari pemakamanya.

“Sudah sepatutnya kita menghargai dan menghormatinya (almarhum IPTU Igo). Karena bhaktinya sudah banyak yang dilakukan kepada ibu Pertiwi,” kata Wakapolres Rote Ndao, Kompol I Nyoman, Surya Wiryawan, Senin (21/2) dalam acara pemakaman yang dilaksanakan secara Kepolisian, di Kupang. (*/ROLLE/TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.