BA’A, ROLLE.id—Strategi dan arah kebijakan pembangunan menuju perubahan Rote Ndao yang lebih baik, dibahas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2025-2029.
Dalam dokumen RPJMD itu, tertuang semangat perubahan yang diusung Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, dan Wakil Bupati, Apremoi Dudelusy Dethan,
Dengan visinya transformasi Rote Ndao dalam bingkai Ita Esa, Paulus-Apremoi, betul-betul konsen terhadap sejumlah hal. Terkover dalam sembilan agenda perubahan ‘Mbule Sio’.
Yakni, menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka, profesional dan partisipatoris di atas landasan kepemimpinan yang meritokratik dan inovatif.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas infrastruktur tangguh dan wilayah yang berkelanjutan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Mewujudkan pembangunan dan tata kelola sumber daya manusia Rote Ndao yang unggul (cerdas), humanis dan berakar budaya.
Mewujudkan daya saing ekonomi daerah melalui pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan (berkelanjutan) kedaulatan pangan berbasis potensi sumber daya alam dan kearifan lokal.
Serta meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat berbasis GEDSI, layanan infrastruktur perumahan dan permukinan layak, serta kemudahan akses terhadap lapangan pekerjaan.
Yang dalam pelaksanaan Musrenbang, Bupati Paulus, menyebut lima persoalan pokok yang segera dituntaskan bersama Wabup Apremoi.
Pertama, belum optimalnya akuntabilitas dan kinerja pelayanan publik, rendahnya kualitas SDM, rendahnya pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), hingga belum optimalnya pelayanan infrastruktur berkelanjutan.
Kemudian, belum optimalnya pembangunan berbasis GEDSI yang menyumbang tingginya angka kemiskinan dan pengangguran
“Mbule Sio mampu menjawab permasalahan Kabupaten Rote Ndao,” tegas Bupati Rote Ndao, Paulus Henuk, dalam Musrenbang RPJMD tahun 2025-2029 Kabupaten Rote Ndao, Jumat (9/4). (*/ROLLE/JIT)
