BA’A, ROLLE.id–Sebuah terobosan inovatif dilakukan oleh bagian hukum Sekretariat Daerah (Setda) Rote Ndao. Inovasi yang berbasis teknologi ini, memantik apresiasi dari Kepala Daerah setempat.
Inovasinya dengan menciptakan sebuah aplikasi yang memudahkan koordinasi hingga pelayanan. Dengan penamaan pun diambil dari nama lokal yang menonjolkan brand kedaerahan.
Sepintas dilihat, beberapa fiturnya dibuat sangat sederhana dari aplikasi yang diberi nama Mane Dombe. Begitu juga terhadap pengoperasian yang begitu mudah, sehingga tidak menyulitkan pengguna atau user dalam mengopersikannya.
Jumlah fitur/menu yang disediakan pun tidak terlalu banyak. Di mana, terdapat empat menu dengan penamaan masing-masing menu, adalah menu layanan, ruang kerja,dokumentasi dan publikasi.
Dengan fungsi yang telah dipilah, Hangry, sebagai pencetus ide, telah membagi fungsi keempat menu yang digunakan. Bahwa, pemanfaatan aplikasi tersebut hanya untuk mendukung peningkatkan pelayanan terhadap tugas yang sedang diembaninya di bagian hukum.
Yakni, pengguna Mane Dombe, baik admin dan user bisa langsung mengakses aplikasi tersebut melalui, manedombe.hukum.rotendaokab.go.id. Di mana, aplikasi tersebut tersedia secara online.
Pengguna melalui akun user dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masuk melalui ruang kerja untuk mengupload dokumen telaan dan lainnya untuk membuat produk hukum. Aktifitas tersebut langsung diketahui bagian hukum melalui notifikasi email juga dari WhatsApp Group (WAG) yang telah dibuat.
“Misalnya, untuk Keputusan Bupati atau Peraturan Bupati (Perbub) dan lainnya, telaan berupa berupa dokumenya dikirim dan kami (bagian hukum) langsung tahu,” kata Kepala Bagian Hukum, Hangry M. J. Mooy, kepada ROTE MALOLE, Senin (20/6) melalui pesan WhatsApp.
“Informasi yang kami peroleh berupa nama instansi pengirim serta produk hukum dan instrumen hukum yang dikirim. Jadi kalau yang dikirim berupa telaan tentang keputusan Bupati, maka secara otomatis akan masuk di folder keputusan Bupati. Begitu juga yang lainnya yang dibuat berdasarkan folder masing-masing,” sambungnya.
Pada menu layanan, status terhadap dokumen yang diajukan akan ditetapkan oleh bagian hukum sebagai admin. Dengan status yang akan diaktifkan jika prosesnya telah siap atau dinyatakan lengkap.
Dengan rancangan produk hukum yang dilayani berupa, peraturan Bupati, keputusan Bupati, dan keputusan Sekretaris Daerah (Sekda). Sedangkan instrumen hukum, meliputi, instruksi Bupati, surat edaran Bupati, instruksi Sekda, surat edaran Sekda, nota kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama.
Di ruang berikutnya, yakni ruang kerja, user bisa mengaksesnya ketika telah muncul notifikasi terhadap status yang dikirim admin. Dan sama seperti saat dikirim, notifikasi tersebut bisa diketahui melalui email dan juga WAG.
“Dokumen yang diunduh dari ruang kerja, diprint out. Selanjutnya, akan diparaf secara berjenjang kemudian ditanda-tangani oleh Bupati,” jelas Hangry.
“Nah, di menu dokumentasi dan publikasi adalah ruang untuk menginventarisir seluruh dokumen produk hukum dan juga instrumen hukum yang telah disahkan. Dan itu dilakukan setelah kami meng-scan dalam bentuk dokumen untuk dipublikasikan di ruang keempat, yaitu ruang publikasi,” jelasnya lagi.
Hangry, mengaku, aplikasi tersebut telah dipresentasikan kepada Bupati, Paulina Haning-Bullu, Wakil Bupati, Stefanus M. Saek dan Sekretaris Daerah, Jonas M. Selly. Begitu juga sejumlah pimpinan OPD dan Camat se-Kabupaten Rote Ndao.
Aplikasi yang hendak dilaunching tersebut, nyaris tertunda dengan berbagai alasan logis yang disampaikan oleh Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah. Hal tersebut memang sengaja dinamikakan sebagai bentuk ucapan selamat yang dibungkus ‘prank’ terhadapnya.
Bahkan, dengan empat menu yang digunakan dalam aplikasinya, pada peluncuran pun dilakukan sesuai jumlah menunya. Di mana, empat jari Bupati Paulina, ditempelkan pada logo sang dewi keadilan yang sedang memegang tongkat dan timbangan sebagai simbol keadilan.
“Sudah diluncurkan pada Kamis (16/6), walau hampir saja tidak jadi karena mungkin saja Mama Bupati bersama pak Wakil dan pak Sekda, mau buat kejutan, karena kebetulan waktu itu pas ulang tahun (ultah) beta (saya) ke-38,” kata Hangry.
“Beta kaget, Mama Bupati kasih kue Ultah. Ini yang buat beta merasa sangat bahagia di hari itu. Karena dengan sosok pemimpinnya yang mendorong kami untuk terus berinovasi, sekaligus jadi momen indah yang tidak bisa dilupa,” ungkapnya. (*/ROLLE/TIM)