HOLOAMA, ROLLE.id–Sebuah cerita indah dikisahkan Handryans Bessie, tentang kebiasaannya yang suka sepak bola semenjak masih kecil. Kisah ini mungkin saja pernah dialami sebagian orang, pada jaman yang tak mungkin kembali lagi.
Kisahnya yang begitu menyukai sepak bola, ternyata tak berjalan mulus. Sempat dilarang orang tua, namun Handry, demikian Handryans disapa, tetap saja menekuni sepak bola yang kini mulai menuai hasilnya.
Alasan dirinya dilarang adalah kuatir mengalami cidera saat bermain sepak bola. Pasalnya, lapangan kala itu masih sangat darurat, yang kebanyakan ada bebatuan tajam.
Walau demikian, kebiasaan itu semakin disukai karena selalu dilakukan di sekolah, semasa di bangku Sekolah Dasar. Dan Handry, mengaku bersekolah di SD GMIT Oesamboka, yang tamat pada tahun 2000.
“Sepak bola memang su (sudah) jadi hobi waktu masih SD,” ucap Handryans Bessie, kepada ROTE MALOLE, di pembukaan turnamen sepak bola yang diselenggarakan pemuda gereja Betania Ba’a, belum lama ini.
Sebagaimana dikisahkan, bermain sepak bola, sering dilakukan di sekolah. Dengan memanfaatkan waktu istirahat, Handry, dan rekan-rekannya harus membuat bola dari bahan-bahan tak terpakai.
Kertas, plastik yang dikumpulkan, kemudian diikat menjadi satu. Dengan pola yang dibuat, mengikuti bola. Namun, tetap saja masih belum sama bulat seperti bola pada umumnya.
Maklum, di jaman itu sangat berbeda dengan saat ini, yang serba terbatas. Sehingga kerap bahan-bahan yang ditemukan di lingkungan sekitar, dimanfaatkan demi memenuhi kebutuhan. Kondisi itu dirasakan hingga menamatkan diri dari SD.
Dari SD tersebut, Handry, kemudian terdaftar sebagai salah satu siswa baru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Lobalain, tahun 2000. Dan walau sudah tak berseragam putih-merah, Handry, masih tetap menyukai sepak bola.
Karena sudah menjadi hobi, Handry, yang menamatkan diri si SMPN 2 Lobalain, tahun 2003, mengaku tetap mencintai sepak bola. Alasanya cuma untuk menjaga kebugaran tubuh, serta menjalani kekerabatan.
“Kalau waktu SMP, su mulai pakai bola plastik. Kadang sampai bola pecah juga tetap kami pakai. Karena mau beli juga, waktu itu memang masih sangat susah. Tapi sepak bola masih tetap jadi hobi,” kata Handry.
“Tahun 2006, beta (saya) tamat SMA Negeri 1 Lobalain. Kemudian lanjut S-1, di Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), jurusan kebijakan pemerintahan. Tamat tahun 2009,” bebernya.
Berselang satu tahun setelah tamat SMA (2007), Handry, kemudian diangkat menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dan demi mendukung kariernya, dia terus mengeyam pendidikan hingga berhasil meraih gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP).
Walau sudah bekerja sebagai seorang PNS, Handry, tetap mendedikasikan dirinya terhadap sepak bola. Beberapa turnamen sudah digelar, mulai dari lingkungan sosial, hingga instansi yang menaunginya.
Yakni, menyelenggarakan turnamen sepak bola, untuk merebut piala Holoama. Turnamen ini diselenggarakan sekitar tahun 2010 lalu, dengan mengikutkan club/tim yang cukup banyak. Partisipan Holoama cup untuk lapangan besar, datangnya dari desa-desa tetangga, juga kecamatan lain di luar kecamatan Lobalain.
Turnamen lainnya yang sangat bergengsi, diselenggarakan pada tahun 2018. Namanya liga desa, yang diikuti oleh seluruh desa se-Kabupaten Rote Ndao. Yang saat itu, masih berjumlah 82 desa.
Tak cukup sampai di situ. Handry, yang tubuhnya mengalir darah sepak bola ini, masih terus mengeksplor hobinya. Walau saat ini hanya sesekali masuk lapangan sebagai pemain, tetapi banyak waktunya telah didedikasikan untuk sepak bola.
Betapa tidak, baru-baru ini, sukses menyelenggarakan turnamen Futsal Lentera Cup-1. Banyak bibit-bibit muda mulai dilirik untuk perkuat tim Futsal Rote Ndao. Dan ini merupakan sebuah terobosan yang dilakukannya sebagai Afkab. Tujuannya adalah mempersiapkan keikut-sertaannya dengan berlaga pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) bulan November nanti.
“Setelah dipercayakan memimpin Asiosiasi Futsal Rote Ndao, komitmen kami adalah memajukanya. Ke depan, ada liga yang akan diselenggarakan untuk menyiapkan pemain-pemain terbaik,” kata Handry, Ketua Afkab Rote Ndao, periode 2022-2027.
“Saat ini, sudah ada 8-9 turnamen Futsal yang terselenggara. Diantaranya, Lentera Cup-1 yang sudah selesai, dan sementara Betania Cup-V. Satu kesiapan kami setelah Afkab terbentuk adalah siap mengikuti Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang diselenggarakan pada November nanti,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)