SORUK, ROLLE.id–Soruk, di jaman dahulu, merupakan sebuah tempat/daerah penggembalaan ternak jenis Domba. Dan dalam bahasa daerah setempat, ternak tersebut (Domba) disebut dengan nama Bibimane.
Pasalnya, padang Soruk, kala itu mungkin saja menyuguhkan hamparan rumput yang paling disukai hewan/ternak. Sehingga tempat itu kemudian ditempati warga menjadi sebuah daerah permukiman.
Dalam perkembanganya, Soruk kemudian menjadi dusun dalam wilayah Desa Oebafok, di Kecamatan Rote Barat Daya. Yang kini sedang berproses menjadi desa definitif, setelah mengantongi kode register sebagai desa persiapan. Dengan satu tahapan sebelumnya, yaitu telah diresmikan oleh Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, Senin (14/2) lalu.
Sebelum diajukan dan diusulkan untuk dimekarkan dari desa induk Oebafok, Soruk mengalami berbagai kemajuan. Baik pembangunan infrastruktur, juga terhadap pembangunan masyarakatnya.
Sehingga dari kondisi geografis yang relatif luas, dan didukung jumlah penduduk yang dimiliki, sebagian wilayah Oebafok kemudian dimekarkan. Desa persiapan Soruk ditetapkan sebagai namanya.
“Soruk adalah sebuah kampung penggembalaan Domba/Bibimane. Sabalae, yang adalah nenek moyang mereka dengan upaya dan kerja kerasnya menjemput Bibimane di tempat penggembalaan yang bernama Soruk,” kata Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Rote Ndao, Dolorosa M. Bria, kepada ROLLE.id, Jumat (4/11).
Menurutnya, penamaan Soruk, untuk desa persiapan tersebut, dilakukan melalui sebuah kajian historis dari masyarakat setempat. Yang disebutnya, diputuskan secara bersama-sama oleh seluruh tokoh adat yang paham tentang makna dari nama tersebut, kemudian menetapkan Soruk, sebagai nama desa yang diusulkan untuk dimekarkan.
“Itu ruang masyarakat. Mereka yang tahu sehingga kami membuka ruang itu untuk sama-sama memutuskan nama desa. Dan oleh kajian-kajian adat para tokoh-tokoh adat, Soruk, digunakan sebagai nama desanya. Bahwa selain bermakna, juga mengandung histori tersendiri,” kata Dolorosa.
Soruk, kini resmi menjadi satu dari 22 desa persiapan. Pengresmianya dilakukan tepat di hari kasih sayang (14/2) lalu. Kini, Soruk pun telah memiliki pemimpin, untuk memimpin warganya hingga proses selanjutnya menjadi definitif.
“Untuk desa Soruk, telah diangkat Penjabat Kadesnya saat diresmikan oleh Bupati Rote Ndao, mama Paulina Haning-Bullu. Tugasnya (Kades) selain memimpin, mempersiapkan perangkat desa serta proses pemilihan Kades, kini sedang berproses menjadi desa definitif,” ungkapnya.
Sementara itu, terhadap proses verifikasi menuju desa definitif, saat ini tengah dilakukan. Dengan tim yang berasal dari dinas PMD provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) proses tersebut dilakukan terhadap seluruh desa persiapan pemekaran.
Sebanyak 22 desa persiapan yang tersebar di 7 kecamatan, didatangi satu per satu oleh tim verifikasi. Dan desa persiapan Soruk, termasuk di dalamnya, yang ikut dipantau/dimonitor oleh sejumlah pihak. Diantaranya dari Komando Distrik Militer (Kodim) 1627/Rote Ndao.
“Anggota kami hanya ikut memantau. Karena prosesnya dilakukan oleh dinas teknis, yakni Dinas PMD, dengan tim verifikasi dari provinsi,” kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan.
“Bahwa anggota kami hadir di sana adalah untuk menghadiri undangan dalam rangka verifikasi administrasi menuju desa definitif,” sambungnya.
Dengan proses yang disebutnya berlangsung aman dan lancar, Dandim Bayu, juga menyebut tempat kegiatanya. Berikut, anggota yang mengikuti proses tersebut.
“Kegiatanya, yang oleh anggota dilaporkan lancar. Dengan lokasi di kantor desa persiapan Soruk, kegiatan verifikasi dilakukan hari ini, Jumat (4/11),” kata Dandim Bayu.
“Sejumlah tokoh hadir dalam kegiatan itu. Sebagaimana yang dilaporkan anggota, ada Penjabat Kades, tim verifikasi dari dinas PMD provinsi, rekan kami, Bhabimkamtibmas dari Polres, tokoh agama dan juga tokoh masyarakat. Sedangkan anggota kami adalah, Kopral Satu (Koptu) Edy Mollo, yang merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Koramil 1627-03 Batutua,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)