BUSALANGGA, ROLLE.id–Tiga sentra pelayanan Inseminasi Buatan (IB) yang dibangun oleh Dinas Peternakan Kabupaten Rote, akhirnya bisa digunakan. Ini ditandai dengan prosesi pengresmianya yang dilakukan oleh Sekretaris Daerah, Jonas M. Selly, Jumat (25/11).
Dalam laporanya, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Rote Ndao, Hermanus Haning, menyampaikan sisa kebutuhanya. Bahwa, dengan dibangun 3 sentra, ditambah 1 sentra yang ada sebelumnya, peternak masih sangat terkendala mengakses lokasi sentra IB.
Di mana, sisa kebutuhan tersebut menyusul dengan adanya permintaan warga yang semakin bertambah. Sebab, khusus untuk peternak jenis Babi, saat ini penyebaranya hampir merata di semua wilayah kecamatan.
“Saat ini, kita (Rote Ndao) memiliki 4 sentra IB. Satu sentra yang selama ini digunakan untuk melayani masyarakat peternak,” kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Rote Ndao, Hermanus Haning, dalam laporanya, Jumat (25/11).
“Dari 1 sentra itu, kemudian dibangun 3 sentra. Dengan lokasinya adalah di Desa Keoen, Kecamatan Pantai Baru, Desa Sanggaoen, Kecamatan Lobalain, dan di Kelurahan Busalangga, Kecamatan Rote Barat Laut,” sambungnya.
Dari ketiga sentra yang dibangun, menurutnya, telah dibagi dengan wilayah pelayanan masing-masing. Namun demikian, diakuinya masyarakat peternak masih terkendala mengakses sentra IB, karena jarak.
“Sentra Timur, di Desa Keoen, untuk melayani Kecamatan Pantai Baru, Rote Timur, dan Landu Leko. Sentra tengah, di Desa Sanggaoen, disediakan untuk melayani Kecamatan Lobalain, Rote Tengah dan Rote Selatan. Kemudian sentra Barat, untuk melayani wilayah Kecamatan Rote Barat Laut, Rote Barat Daya, Rote Barat dan Ndao Nuse,” kata Hermanus.
“Kami butuh tambahan 4 sentra, untuk wilayah Kecamatan Pantai Baru bagian Selatan, Rote Satan, dan Rote Barat. Kami berharap, di Kecamatan Ndao Nuse, satu sentra ada di sana,” ungkapnya.
“Dan jika memungkinkan, maka ke depan, masing-masing kecamatan harus punya minimal 1 sentra pelayanan. Karena jika bisa diakomodir dalam perubaham APBD tahun ini, maka masih tersisa 4 kecamatan yang belum tersedia. Yakni, Kecamatan Landu Leko, Rote Timur, Loaholu dan Rote Barat Daya,” ungkapnya lagi.
Terhadap permintaan tersebut, Sekretaris Daerah, Jonas M. Selly, langsung memberi angin segar. Bahwa, untuk kebutuhan anggaran, dirinya memastikan tidak ada masalah.
Sebab, pemerintah menurutnya, berkewajiban memenuhi setiap kebutuhan masyarakat. Itu dilakukan dengan mendekatkan pelayan.
Dikatakan, jika kebutuhan pembangunan sentra IB yang dibutuhkan Disnak, bernilai sama dengan dan atau dibawah Rp. 200 juta, maka hal tersebut langsung direalisasikan. Yang kemudian disebutkan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (ABPD-P) tahun 2022.
“Jika kebutuhanya sama dengan 200 juta atau dibawah dari itu, saya pikir sangat bisa untuk kita akomodir sekarang. Karena yang kita pikir bukan anggaran yang jadi masalah, tapi pelayanan kita terhadap masyarakat. Jadi, jangan hanya bangun setelah itu selesai. Tapi bagaimana memanfaatkan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Rote Ndao, Jonas M. Selly.
“Untuk itu pak Kadis, segera buat telaan staf dan ajukan agar kita bisa dorong dalam perubahan APBD. Kalau di anggaran induk maka, kita musti tunggu lagi. Jadi mumpung masih ada kesempatan, rancanganya segera dibuat, berapa lagi yang dibutuhkan,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)