MAUBESI, ROLLE.id–Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, menghadiri sebuah acara budaya di Desa Maubesi Kecamatan Rote Tengah, Sabtu (25/3).
Tepatnya di kompleks persawahan Batunggolo, Oekona, acara yang dikenal dengan sebutan ‘Papadak’ itu digelar. Dan itu merupakan sebuah kegiatan budaya yang rutin dilakukan usai menggarap lahan pertanian. Bisa juga dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan laut.
Di mana, tradisi tersebut diselenggarakan untuk menetapkan sejumlah peraturan yang disepakati. Begitu pula sanksi, untuk menjerat pelanggar ketentuan, tapi itu dilakukan secara adat.
Dengan pelaksanaan yang khas dalam nuansa sukacita, Bupati minta untuk dijaga hingga ke anak cucu. Sebab, tradisi tersebut merupakan peninggalan leluhur, sekaligus sebagai warisan yang sangat bernilai.
“Papadak adalah sebuah budaya yang diwariskan leluhur atau nenek moyang kita kepada anak cucu. Dan harus kita pertahankan,” ucap Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, di Batunggolo, Sabtu (25/3).
“Bukan saja itu, tapi kita perlu lestarikan kepada anak cucu secara turun-temurun, agar tidak punah,” sambungnya.
Setelah menyampaikan hal tersebut, Bupati Paulina, kemudian berbicara soal pupuk. Bahwa kebutuhan petani yang diajukan dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) harus ditebus atau dibayar.
Sebab jika tidak demikian, maka pemerintah menganggap petani telah mampu membeli pupuk non subsidi. Padahal masih bergantung pada hal tersebut.
“Kalau kita tebus maka betul-betul kita sangat membutuhkan. Sehingga menjadi perhatian kita semua bahwa, pupuk yang masuk dalam RDKK harus ditebus,” ungkapnya.
“Karena itu menjadi tolak ukur untuk pengajuan kuota selanjutnya. Dan ini terus kami ingatkan para petani agar dapat menindak-lanjuti,” ungkapnya lagi.
Dan masih tentang pupuk, Bupati kemudian menperkenalkan satu pupuk alternatif. Walau belum terlalu familiar, pupuk tersebut sudah dipakai oleh sejumlah petani Rote Ndao.
Namanya pupuk Radar. Di mana pupuk tersebut dipandang bisa menjawab kebutuhan petani sambil menanti distribusi pupuk subsidi pemerintah.
“Ada satu pupuk lagi yang baru. Pupuk itu pakainya sedikit tapi hasilnya banyak. Nanti perlu disosialiasikan,” ucap Bupati Paulina.
“Barusan yang bawa itu adalah pak Sipo. Nanti bapak-bapak bisa menghubungi Sipo, Simson Polin. Dia yang bawa dan perkenalkan itu pupuk,” ucapnya. (*/ROLLE/TIM)