LIDAMANU, ROLLE.id–Adalah Jekson Imanuel Makandolu, seorang warga dari Desa Lidamanu, Kecamatan Rote Tengah, berhasil menyita perhatian warga di sepanjang jalan yang dilalui. Dengan sepeda motornya yang dimodifikasi pengeras suara, musiknya terus mengalun, yang dimaksudkan untuk memanggil pembeli.
Begitulah keseharianya untuk megais rejeki dengan berjualan es krupuk. Jekson, keluar pagi dan pulang siang, setelah recahan dari tangan pembeli berhasil dikumpulkan satu per satu.
“Keluar pagi, sekitar jam sembilan. Kalau ramai, lebih cepat habis. Tapi biasanya sampai rumah (pulang) jam dua siang,” kata Jekson, yang ditemui ROLLE.id, di kawasan perkatoran Bumi Ti’i Langga Permai, Desa Lekunik, Kecamatan Lobalain, Rote Ndao.
Dengan modifikasi sepeda motor dan gaya berpakaian yang terbilang nyentrik, Jekson, mengaku sebagai strateginya. Sebab, kebanyakan penjual es sepertinya hanya mengandalkan bunyi bel yang dipencet.
Terhadap omsetnya, Jekson, kemudian mengisyaratkan sebuah motivasi. Dengan tak merasa minder, dirinya terus berjualan keliling dengan menyasar tempat-tempat ramai.
“Beta (saya) jual keliling. Di sekolah-sekolah juga banyak,” tuturnya.
Sebanyak 500 batang es krupuk dijual setiap harinya. Per batang, kata Jekson, dipatok harga Rp. 2.000. Dari sinilah Jekson, bisa meraup untung yang tak sedikit.
Sedangkan untuk pengeluaran tetap, dia mengaku sudah ditetapkan jumlahnya. Yang disebutnya senilai Rp. 200.000 setiap hari.
“Satu batang es krupuk saya jual Rp. 2.000. Tapi kalau beli 3 batang, maka harganya Rp. 5.000. Dengan hasil, satu hari Rp. 1.000.000. Pengeluaran Rp. 200.000 satu hari,” ungkapnya. (*/ROLLE/TIM)