TANDETUI, ROLLE.id–Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, disambut secara adat oleh masyarakat desa persiapan Tandetui, Kecamatan Rote Timur, Kamis (24/3). Selain kain tenun berukuran besar, Bula Molik, juga dipakaikan.
Mereka menyambut orang nomor satu itu dengan berjejer membentuk barisan. Di bagian depan, beberapa wanita berbusana khas Rote, dalam dua barisan. Sedangkan di bagian belakang, tetua adat juga ikut berbaris di sisi kiri dan kanan jalan dengan mengenakan topi Ti’i Langga.
Terlihat di depan barisan, berdiri seorang wanita yang diapit dua rekanya. Dan wanita itu langsung menyapa Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, dalam sapaan penyambutanya.
“Selamat datang mama Bupati Rote Ndao, di desa kami desa Tandetui. Hari ini, Kamis (24/3) kami sangat bersukacita dengan kehadiran mama, yang datang memberi sebuah harapan kepada semua masyarakat di sini,” kata Elfi Foeh, dengan tuturan syairnya yang diterjemahkan oleh Camat Rote Timur, Refli E. S. Therik.
Setelah menyapa, dirinya langsung memakaikan selembar kain tenun berukuran besar, di pinggang Bupati Paulina. Begitu juga beberapa aksesories lainnya, juga dipakaikan, mewakili rasa sukacita.
Secara harafiah, Tandetui, merupakan satu jenis tumbuhan yang biasa ditanam di tepi sungai/kali. Dan dari akarnya, kemudian menjadi tempat berlindung bagi makluk yang hidup di dalam air.
Dan benar, rasa sukacita tersebut tak hanya diucapkan. Mereka kemudian meluapkanya dalam bentuk tarian.
Yang setelah disapa, Bupati Paulina, yang didampingi Dandim 1627/ Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, perwakilan TNI AL, Polres dan Kejasaan, diarak masuk dengan tarian yang diiringi bunyi gong dan tambur.
“Dalam sapaan penyambutan tadi penyair kan bilang, Tandetui do sele bau. Artinya, selain akar (tui) yang menjadi tempat berlindung, dan ‘bau’ berarti rindang dan menaungi. Sehingga Tandetui, merupakan sebuah tempat yang akan menghasilkan karya sekaligus memberi harapan dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat,” kata Camat Refli.
Terhadap kehadiran Bupati Paulina, dan sejumlah Forkopimda serta beberapa kepala OPD, selain sukacita yang dirasakan, mereka juga menyampaikan rasa terima kasihnya. Mereka mengaku, tak bisa membalas jerih lelah dalam memperjuangkan pemekaran desa, salah satunya adalah Tandetui.
“Perjuangan yang begitu besar dan menguras banyak energi akhirnya sudah membuahkan hasil. Tandetui, kini berproses menuju desa definitif. Ini juga tidak terlepas dari perjuangan mama Bupati. Dan kami tidak bisa membalas, hanya bisa mengucap terima kasih mama bo’i. Kiranya Tuhan selalu memberi kesehatan dan kekuatan untuk melayani masyarakat Rote Ndao,” kata Penjabat Kepala Desa Tandetui, Agabus Killok. (*/ROLLE/TIM)