TASILO, ROLLE.id–Pilkada Rote Ndao yang penuh tensi dan intrik politik, menyisahkan banyak cerita, dengah kemenangan telak dari paket Ita Esa.
Satu cerita yang paling berkesan adalah pemberian nilai ‘kosong’ kepada Paulus Henuk-Apremoi Dudelusy Dethan, sebagai Pasangan Calon (Paslon) nomor urut satu.
Nilai itu diberi Vicoas Trisula Bhakti Amalo, calon Bupati dari paket Lontar Malole dengan penuh emosional, dalam gelaran debat publik pertama, Kamis (10/10) lalu.
Penilaian tak wajar itu diberikan pada segmen yang memungkinkan Paslon untuk saling bertanya, menjawab, kemudian menanggapi jawaban lawan debat.
Bahwa, Vicoas, alias Vico, begitu pesimistis terhadap rencana paket Ita Esa, yang ingin memberlakukan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, dan lingkungan dari perusahaan.
Di mana, paket Ita Esa ingin mewujudkan pemerintahan yang tidak bermental koruptif, dengan melaksanakan sembilan agenda perubahan dari butir pertama, Rote Ndao Amanah.
Praktiknya, pengambilan fee proyek yang terlanjur lazim, dikomitkan untuk tidak dilakukan. Apalagi meminta dan memungut, demi memperkaya diri sendiri.
Sehingga dana Corporate Social Responsibility atau CSR, menjadi pilihan bijak Paulus-Apremoi, yang betul-betul ingin didorong untuk membantu masyarakat.
“Bagaimana kalau perusahaan itu tidak memberikan CSR. Tentunya bapak tidak punya wewenang untuk itu,” kata Vico, pesimis.
“Kesimpulannya, apa yang disampaikan oleh pak Paulus itu ‘kosong’ dan tidak mungkin itu terjadi,” sambung Vico, sebagai tanggapan balik.
“Karena beliau tidak mungkin paksa perusahaan untuk kasih CSR ke sini, atau sana,” tambahnya menjelaskan.
Penilaian ‘kosong’ itu bisa saja dimaksudkan untuk melemahkan argumentasi Paulus, dalam sisa waktu debat. Ternyata sia-sia, dan berbuntut ‘kosong’ bagi Lontar Malole di hari pencoblosan, Rabu (27/11).
Sebab, dari 273 warga yang berpartisipasi sebagai pemilih di TPS 1 Desa Tasilo, tak satu pun mencoblos pasangan Vico-Bima.
Ditambah dari TPS 2 Desa Boni, yang partisipasinya sebanyak 337, Vico-Bima, dibiarkan mulus tanpa coblos. Dengan hasil yang ditulis ‘nihil’ alias ‘kosong’, Tasilo dan Boni, sama-sama berada di wilayah Kecamatan Loaholu. (*/ROLLE/JIT)