HELEBEIK, ROLLE.id–Ada hal unik yang dilakukan oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan. Tepat di asrama anggotanya, suasana serasa sedang berada di pantai berhasil direkayasa.
Padahal dari letaknya, asrama tersebut berada sangat jauh dari pesisir pantai. Tetapi melalui ide kreaktifnya, lokasi yang sebelumnya penuh dengan bebatuan tajam ini, kini disulap menjadi sarana yang begitu ramah lingkungan, terlebih kepada anak-anak.
Orang dewasa pun bisa mengaksesnya. Dan lokasi ini diakuinya terbuka untuk umum. Sebab, siapa saja boleh mampir, untuk mengasah keahlian yang dimiliki. Apalagi di pagi dan sore hari, pasti lebih seru sambil menikmati kesan pantai.
“Waktu pertama kali sampai di sini, suasana sepi sekali. Apalagi sudah mulai malam. Semua pada sibuk pegang HP (Handphone) masing-masing,” kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, kepada ROTE MALOLE/ROLLE.id, Selasa (10/5).
“Apalagi tempat ini kan banyak batu-batunya. Sangat berbahaya bagi anak-anak kalau jatuh. Karena mereka bermain pasti ada kejar-kejaran. Makanya, waktu itu, ada dua alternatif yang sempat dipikirkan,” sambungnya.
Alternatif pertama, disebutnya adalah berniat membangun lapangan voli berlantai semen. Tetapi ada pertimbangan lainnya sehingga niat tersebut kembali diurungkan.
“Kalau bangun lapangan lantai semen, rawan juga untuk anak-anak. Makanya saya minta anggota untuk kami sama-sama angkat batu-batu. Biar tidak mengganggu,” ungkapnya, sambil menunjuk ke arah batu yang sudah dipindahkan.
“Tuh batu-batunya di sana. Banyak sekali dan berbahaya. Tapi alhamdulilah, sekarang sudah tidak lagi. Anak-anak akan bermain aman, bahkan untuk jatuh juga tidak apa-apa,” ungkapnya lagi.
Memang tempat tersebut dahulu merupakan lapangan voli. Terdapat dua tiang net yang sudah tertancap, hanya saja belum disentuh pembangunan, sehingga tidak seperti sebuah lapangan pada umumnya.
Di mana, lapangan tersebut berada di tengah-tengah asrama Kodim 1627/Rote Ndao. Yang semua asrama sudah ditempati dengan jumlah bangunan sebanyak 29 unit. Dan bangunan tersebut dibangun secara bertahap, yakni tahun 2013 dan tahun 2016.
“Setelah kami angkat batu-batunya, kemudian kami taruh pasir. Banyak sekali pasirnya, karena dalamnya sekitar 50 cm. Sekitar 35 ret pasir yang dibawa ke sini,” kata Dandim Bayu.
“Dengan begini sudah aman, anak-anak punya tempat bermain yang lebih nyaman, karena tidak perlu lagi pengawasan dari orang tua. Bahkan, anak-anak senang sekali dan orang tua juga bisa manfaatkan untuk berolahraga,” ungkapnya.
“Dan memang, lapangan voli pantai tidak selamanya harus berada atau dibuat dipantai. Tinggal suasanya saja yang direkayasa, dibuat seolah-olah sedang berada di pantai,” ungkapnya lagi. (*/ROTE MALOLE/TIM)