Belasan Orang Ini Dapat Susura Hadahoromatak dari Bupati Paulina, Inovatif Wujudkan Rote Ndao Bermartabat

BA’A, ROLLE.id—Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, dengan bangga menyerahkan penghargaanya kepada 14 orang atas dedikasi yang luar biasa. Itu diserahkan dalam rapat lengkap Pamong Praja se-Kabupaten Rote Ndao tahun 2023, Jumat (22/12).

Penerimanya mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Tenaga Kontrak Daerah (TKD) Tenaga Kesehatan (Nakes) dan Guru. Berikut, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta penyandang disabilitas.

Apresiasi tersebut diberikan berdasarkan kinerja, inovasi atas karya yang dilakukan dalam pengabdianya masing-masing. Dan penghargaanya, dikenal dengan sebutan ‘Susura Hadahoromatak’ atau piagam penghargaan.

Dengan masing-masing penerima adalah sebagai berikut :

1. Marlin I. Ndun

Kini menduduki jabatan Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana dinas Peternakan, Kabupaten Rote Ndao. Marlin tak hanya berkinerja baik, tapi melalui inovasinya dalam program Tanam Odot Panen Sapi (TOPS), dia mendapat beasiswa dari pemerintah Belanda untuk meningkatkan kompetensinya mengikuti kursus Senegal Afrika.

2. Jodian Apdianis Suki

Sebagai seorang administrator data base kependudukan ahli muda pada dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Jodian, menggagas, sekaligus pelaksana ‘Dukcapil jelas sahabat disabilitas’.

Ia aktif mencari, dan menjemput penyandang disabilitas untuk mendapatkan pelayanan Administrasi Kependudukan (Adminduk).

3. Robye Dimu

Tak terputus-putus selama kurang lebih 5 tahun Robye, mengabdikan diri sebagai seorang TKD di dinas Peternakan. Dengan usaha ayam petelur yang dirintisnya, delapan orang telah dipekerjakan.

Dengan 5.000 ekor ayam yang diternaknya, mampu memproduksi kurang lebih 4.000 telur ayam per hari. Usahnya masuk dalam kategori pemberdayaan, dan ekonomi lokal.

4. Migel Dano

Dalam keterbatasan yang dimilikinya (disabilitas), Migel, justru mampu jadi inspirator.  Sebagai Youtubers dari Desa Daleholu Kecamatan Rote Selatan, Migel, aktif berkontribusi. Dengan ikan se’i yang diusahakan, tembus luar negeri, yakni Korea Selatan.

5. Meriani Ndun

Sebagai penyandang disabilitas dari Desa Ingguinak Kecamatan Rote Barat Laut, Meriani, dalam kesehariannya menjalani peran sebagai ibu sekaligus kepala rumah tangga. Keadaan itu tak membuatnya terpuruk, apalagi pasrah begitu saja.

Sebaliknya, ia tampil menyuarakan hak-hak kaumnya dalam kapasitas sebagai ketua kelompok difabel dan perempuan. Tak hanya di forum level desa, di forum-forum Nasional pun, beberapa kali Meriani tampil. Ia juga sebagai salah satu pelaku UMKM yang memasarkan hasilnya secara online dan offline.

6. Marlin Manafe

Tekun menjalani pelayanan sebagai seorang Nakes dalam status TKD sejak tahun 2016, Marlin, ditempatkan di Puskemas Pembantu (Pustu) Nusamanuk, Desa Fuafuni Kecamatan Rote Barat Daya.

Dan untuk melancarkan komunikasi dengan kadernya, Marlin, rela merogoh koceknya untuk membeli sebuah HandPhone. Para Ibu Hamil (Bumil) melahirkan dan nifas, terpantau lancar dengan upayanya itu, mulai tahun 2021.

Nusamanuk, tak hanya terpencil, letaknya pun terpisah dengan pulau Rote. Yang saat cuaca tak bersahabat, selatnya sangat mengancam keselamatan.

Dan di tahun ini, Tuhan, ‘membayar’ pengorbananya. Marlin, dinyatakan lulus, dan telah diangkat sebagai seorang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) TMT April 2023.

7. Nirmala Aranci Ledoh

Sebagai bidan koordinator dan penanggung jawab (Nakes Dale Lilo) di Desa Tolama Kecamatan Loaholu, Nirmala, konsisten dalam tugas.

Pelayanan hipnoterapi disasarkan kepada ibu yang takut ber-KB suntik. Pasalnya terlanjur fobia terhadap jarum sehingga enggan partus di Fasilitas Keehatan (Faskes). Begitu juga terhadap anak-anak penderita stunting.

8. Rizaldy A. Bessie

Sebelumnya, Rizaldy, adalah seorang TKD, sejak tahun 2018. Kemudian di tahun 2023, dia dinyatakan lulus PPPK TMT April, seangkatan Marlin Manafe.

Dengan dedikasi yang dilakukan dalam kapasitasnya sebagai petugas imunisasi Desa Dolasi dan Lekik Kecamatan Rote Barat Daya, Rizaldy, selalu me-reward susu kepada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Juga inisiatifnya yang rutin antar anak ke tempat Pos Pelayan Terpadu (Posyandu). Itu mulai dilakukan pada September tahun ini.

9. Marsianus Mau

Sebagai seorang ASN berpangkat peñata muda Tk.I, Marsianus, ditempat-tugaskan di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Batutua. Ia begitu aktif menjemput dahak di rumah sasaran. Bahkan tak jarang dilakukan swiping bagi anak yang tidak ikut imunisasi

Momen foto bersama beberapa pejabat pemerintahan daerah Rote Ndao, bersama penerima ‘Susura Hadahoromatak’, Jumat (23/12). Foto : Istimewa

10. Wartono

Sebagian besar waktunya boleh dibilang habis di salah satu Unit Pelaksana Tugas Daerah (UPTD) pada dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Rote Ndao.

Tepatnya di SMP Negeri 1 Ndao Nuse, Wartono, telah mengadikan dirinya selama 17 tahun 8 bulan. Dengan pengabdianya di tempat terpencil itu, dia aktif memperkenalkan teknologi tak hanya kepada anak muridnya. Anak-anak SD dan para guru pun diajarkan.

Hasilnya, walau tinggal di pulau yang kompleks dengan keterbatasan, sebagian anak dan guru tak begitu Gagap Teknologi (Gaptek). Google form, google class room, ppt, canva, quizizz, cukup dikuasi berkat bimbinganya dalam komunitas belajar bersama.

11. Frengki Polin

Mirip dengan Wartono, Frengki, juga aktif memperkenalkan penggunaan teknologi guna menunjang pembelajaran. Itu di lakukan di tempat tugasnya di UPTD SD Negeri Deaoen, dalam masa pengabdian selama 8 tahun 9 bulan.

Frengki, membiasakan murinya menggunakan chrome book, dalam pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Dan dari kebiasaan itulah, muridnya tak terkendala mengikuti ujian tengah semester hingga akhir semester.

Juga dikembangkan kemampuan literasi terhadap program reading camp. Hasilnya dirasakan anak didiknya dengan memiliki kemampuan literasi yang baik.

12. Engelina Pandie

Sebagai penyandang disabilitas, Engelina, punya ketrampilan tersendiri. Dia diberkahi talenta membentuk kain menjadi baju, juga celana, dalam jahitanya.

Atas semangatnya terbilang terbatas itu, Engelina, semakin terampil dengan mengikuti pelatihan menjahit tahun 2018 pada dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Transnaker) Kabupaten Rote Ndao.

Yang hingga kini, ia terus menghasilkan karya jahitan yang diminta klienya. Dan Engelina, tinggal di Desa Meoain Kecamatan Rote Barat Daya.

13. Albert Dethan

Setahun mengikuti pelatihan pada dinas Transnaker Kabupaten Rote Ndao, Albert, di tahun 2022, Albert, semakin mengasah ketrampilanya. Yakni dengan aktifitas meubeler yang digeluti dari Desa Oetutulu Kecamatan Rote Barat Laut, dia terus aktif dengan membuat meja kursi dan juga lemari.

Pesanan lemari pakaian, meja TV, dan lainnya, dibuatnya begitu khas melalui ketrampilan yang dimilikinya.

14. Wendri Wintho Zacharias

Selepas mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas Transnaker setempat di tahun 2020, warga Desa Helebeik Kecamatan Lobalain ini, dibanjiri job tambahan.

Pasalnya, Wendri, selalu diminta jasanya untuk berbagi ilmu sebagai tenaga instruktur pada pelatihan meubeler. Dia sudah dianggap ahli dalam bidang itu, yang ditekenuni untuk memenuhi dan meningkatkan perekonomianya.

“Bupati Rote Ndao, memberikan apresiasi dan penghargaan atas inovasi dedikasinya dalam mewujudkan Rote Ndao bermartabat,” tulis Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, dalam Susura Hadahoromataknya. (*/ROLLE/JIT)

*Foto : Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.