BA’A, ROLLE.id–Pangkalan TNI AU (Lanud) Eltari Kupang, melaksanakan bhaktinya di Kabupaten Rote Ndao. Bahwa, pejabat yang mewakili Danlanud, menyebutnya sebagai bhakti untuk negeri, yang dilaksanakan persis di ujung negeri.
Di mana, Rote Ndao, merupakan daerah yang berada di ujung Selatan Indonesia. Dan oleh Lanud, bhakti tersebut dilaksanakan dengan menggelar operasi katarak secara gratis.
“Ini bhakti kami kepada negeri, yang kami laksanakan di ujung negeri,” kata Pekas Lanud Eltari, Letkol Edi Chandra, Kamis (29/9) kepada sejumlah awak media di sela-sela pelaksanaan operasi katarak.
Menurutnya Edi, kehadirannya di Rote Ndao untuk mewakili Danlanud Eltari. Yang juga diakui bahwa, kegiatan operasi katarak, dilaksanakan secara serentak di 6 Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Sehingga khusus Rote Ndao, dirinya menyebut sebagai sebuah negeri yang terletak di bagian ujung. Dengan menyebut di ujung Selatan Indonesia, Edi, mengatakan tujuan pelaksanaan kegiatan yang sementara dilaksanakan oleh tim medis.
“Tujuannya adalah, untuk memberikan bhakti kami kepada masyarakat, lebih khususnya Lanud Eltari untuk kesehatan masyarakat,” ucap Letkol Edi.
“Dengan harapan bahwa, bisa membantu masyarakat yang tadinya kurang bisa melihat indahnya dunia, jadi bisa melihat keindahan melalui mata,” sambungnya.
Sedangkan terhadap jumlah warga yang terdaftar sebagai pasien, dirinya juga menyampaikan. Bahwa, prosesnya dilakukan mulai dari melakukan skiring barulah diambil tindakan melalui pelaksanaan operasi.
“Sebanyak 51 pasien yang mendaftar. Dan setelah diskiring 25 diantaranya yang dilayani. Sehingga dari 25 pasien itu, 4 diantaranya mempunyai katarak bilateral. Artinya, kedua matanya mempunyai katarak,” sambungnya.
Sementara itu, terhadap tim yang melakukan tindakan operasi, Lettu Abdijhoni Sinaga, sebagai perwira pendamping, mengatakan, disiagakan sebanyak 7 orang. Ke-7 orang ini, disebutnya berasal dari Perdami Sulawesi Selatan.
Dengan keahlian masing-masing, Lettu Abdijhoni, kemudian membeberkan. Bahwa, di dalam tim tersebut, terdapat dua orang spesialis mata.
“Kami melibatkan tenaga medis dari Perdami Sulawesi Selatan, yang terdiri dari dua dokter spesialis mata dan lima para medis serta pendukung lainnya,” kata perwira pendamping, Lettu Abdijhoni Sinaga, kepada wartawan.
“Mereka adalah, Ahmad Ashraf, Adelina T. Poli, Linda Minar Herawati. Berikut, Ardy Gisnawan, Nabita Aulia, Ghulam Ahmad Mubaraq dan Hasanuddin,” sambungnya.
Berdasarkan nformasi yang dihimpun ROTE MALOLE, menyebutkan bahwa masyarakat sangat antusias untuk menjalani operasi tersebut. Namun karena targetnya masih sangat terbatas, sehingga hal sama diharapkan untuk dilakukan oleh instansi lain agar membantu kesehatan masyarakat yang terkendala biaya. (*/ROLLE/TIM)