TUNGGANAMO, ROLLE.id–Salah satu mantan Wali Kelas Apremoi Dudelusy Dethan, membuka dokumen yang memuat nilai siswa yang pernah diasuh.
Dokumen ini merupakan satu-satunya yang tersisa di sekolahnya. Memuat nilai dari semua peserta didik, yang kemudian disampaikan melalui buku Laporan Pendidikan (Rapor).
Dokumen tersebut, oleh mantan wali kelasnya disebut ‘Leger’. Dicatat tahun 2005, yang waktu itu Apremoi duduk di bangku kelas dua SMA Negeri 1 Pantai Baru, tahun ajaran 2005/2006.
“Rapornya kan sudah diserahkan. Jadi waktu saya cari-cari, ternyata masih di satu dokumen, yang tersisa di sekolah,” kata Elisabet S. Efon, mantan guru sekaligus wali kelas 2A, sewaktu Apremoi bersekolah di SMA Negeri 1 Pantai Baru, Sabtu (7/12).
“Namanya ‘Leger’. Fungsinya sama seperti Rapor. Karena di ‘Leger’ merampung semua nilai dari guru bidang studi, baru dimasukan ke dalam Rapor,” ungkapnya.
Setahun pengamatannya sebagai wali kelas, Apremoi, merupakan murid yang ‘humble’ dan suka menyanyi.
Apremoi, pernah mewakili sekolahnya mengikuti lomba di tingkat Kabupaten. Ia betul-betul memiliki potensi dengan karakter yang dengar-dengaran.
Bahwa, dari kelas satu ke kelas dua, Apremoi, bersama 19 rekannya terseleksi ketat untuk menjadi siswa kelas 2A. Di mana, kelas tersebut begitu bergengsi di masanya.
“Kelas 2A, itu orang-orang terpilih karena punya kecakapan intelektual,” beber Elisabet S. Efon, kepada ROTE MALOLE.
“Dia (Apremoi) pintar menghitung,” ungkapnya.
Dengan catatan akademik yang tersimpan di sekolahnya menampilkan data nilai Apremoi, yang begitu membanggakan.
Apremoi, pernah meraih peringkat 4 dari 20 siswa di kelasnya pada semester satu. Reratanya 7,3, dengan jumlah nilai 95, akumulai 13 mata pelajaran.
Yakni, Agama (8), PPKn (6), Bahasa Indonesia (8), Penjas (7) Sejarah (7) Bahasa Ingris (7), Matematika (8), Fisika (8) Biologi (7), Kimia (8) Ekonomi (7), Sosiologi (7) dan Geografi (7).
“Kaka Lusy (Apremoi) punya kecakapan intelektual,” kata Elisabet. (*/ROLLE/JIT)