BA’A, ROLLE.id–Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Rote Ndao, melakukan uji coba pelaksanaan PMT snack bergizi.
Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan rekonsiliasi Stunting tingkat Provinsi NTT. Bahwa, pemberian snack bergizi merupakan penerapan kebijakan di Kabupaten Rote Ndao, demi pencegahan dan penangan masalah Stunting.
Dengan sasaran pelaksanaanya, melalui dinas P3AP2KB, menetapkan beberapa desa sebagai pusat uji coba. Walau ada harapan untuk menjangkau semua desa, tetapi kebijakan yang diambil, dilakukan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan yang tersedia.
Sehingga melalui Dana Alokasi Umum (DAU) untuk intansi tersebut, khusus untuk tahun ini, hanya dilakukan di dua wilayah kecamatan, juga terhadap desa tertentu. Yang kemudian dari hasilnya yang diperolehnya, bisa dikembangkan kepada semua desa.
“Memang untuk saat ini baru taraf uji coba, setelah rekonsiliasi Stunting tingkat Provinsi NTT,” kata kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Rote Ndao, Regina A. V. Kedoh, saat mendampingi Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M. Saek, menyalur PMT kepada Balita, Jumat (11/11).
“Sehingga dengan kemampuan sumber dana yang ada, baru dilakukan di beberapa desa di dua kecamatan. Harapanya untuk semua desa,” sambungnya.
Dua wilayah kecamatan yang disebutnya adalah di Kecamatan Lobalain dan Loaholu. Begitu juga dengan sasaran anak dengan durasi pelaksanaan uji coba tersebut.
Di mana, snack bergizi yang diuji-cobakan itu diolah dari pangan lokal yang mudah diperoleh. Begitu juga dengan proses pengolahan, snack yang akan diproduksi dipastikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik terhadap perbaikan gizi anak stunting.
“Sasarannya kepada 42 anak, dengan durasi pelaksanaan selama 60 hari. Dan PMT snack bergizi yang diberikan diolah dari bahan pangan lokal, seperti kelor, rumput laut, kacang hijau, madu, pisang dan abon ikan, yang mudah didapat di Rote Ndao,” kata Regina.
“Sehingga untuk tahap uji coba ini, dilakukan di tiga desa sebagai locus. Yaitu, Desa Loleoen dan Kuli Aisele, di Kecamatan Lobalain, dan Desa Holulai, di Kecamatan Loaholu,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)