BA’A, ROLLE.id–Penyidik Satreskrim Polres Rote Ndao, terus mendalami dugaan korupsi pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Rote Ndao.
Itu dilakukan dengan mengambil sejumlah keterangan dari para pihak yang diduga mengetahui aliran dana bernilai ratusan juta itu.
Yang setelah Kepala Dinas (Kadis) P3AP2KB diminta klarifikasinya beberapa waktu lalu, juru bayar (bendahara) dipastikan menjalani hal yang sama.
Tujuannya, hanya untuk melengkapi berkas penyelidikan yang dilakukan oleh unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Sayangnya, setelah penyidik menjadwalkan untuk mengambil keterangan dari salah seorang bendahara, harus tertunda lantaran masalah kesehatan.
“Kita sudah undang, tapi tidak datang,” singkat Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, melalui Kasi Humas, AIPTU Anam Nurcahyo, ketika dikonfirmasi ROTE MALOLE, Kamis (14/3).
“Makanya bendahara belum kasi klarifikasi,” sambungnya.
Sehingga kasus tersebut, menurutnya masih berada dalam tahap klarifikasi.
Dan ia pun sedikit membeberkan alasan ketidak-hadiran oknum bendahara terhadap panggilan yang sudah dilayangkan.
“Sampai saat ini, kasusnya masih dalam tahap klarifikasi saksi-saksi,” ungkapnya.
“Ada info, minggu lalu operasi di rumah sakit Leona, Kupang,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)