OLAFULIHA’A, ROLLE.id–Ketua DPD II partai Golongan Karya (Golkar) Yosia Adrianus Lau, mengungkap alasannya mengusung paket Ita Esa di Pilkada Rote Ndao.
Disampaikannya di hadapan masa pendukung pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Rote Ndao nomor urut satu, Paulus Henuk-Apremoi Dudelusy Dethan.
Bertepatan dengan dilaksanakannya kampanye terbatas di lapangan Olafuliha Kecamatan Pantai Baru, Sabtu (12/10).
Di mulai dari alasan sosial, Yosia, yang kerap disapa Ardy Lau, ini mengungkap alat ukur yang digunakannya.
Ternyata, Ardy Lau, sebelumnya ikut mendaftar salah satu kandidat, yang kini ikut lagi sebagai petahana. Dan posisinya kini ditegaskan.
“Hari kemarin saya di sana. Hari ini saya berdiri di paket Ita Esa,” tegas Ardy Lau, dalam orasi politisnya, dengan merinci alasannya.
“Yang pertama, alasan sosial. Alat ukurnya adalah paket Ita Esa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat di Rote Ndao,” ungkapnya.
“Dalam catatan kami bahwa Kecamatan Pantai Baru, keberpihakanya memberikan dukungan ke paket Ita Esa di atas 61 persen, di banding 10 kecamatan lain,” ungkapnya lagi.
“Inilah alasan kenapa kita memilih paket Ita Esa,” tambahnya tegas.
Lanjutnya, masih tentang sosial bahwa berdasarkan hasil survei, yang sifatnya akademik, paket Ita Esa unggul dari paket lain di atas 51 persen di skala Kabupaten Rote Ndao.
Dengan alasan selanjutnya adalah soal pendidikan. Yakni aspek sumber daya dari kandidat yang pernah diusungnya meninggalkan jejaknya tersendiri.
“Lima tahun lalu, saya daftarkan paket tertentu pakai gelar sarjana. Tapi begitu kami partai Golkar tinggalkan, hari ini daftar pakai SMA,” bebernya.
“Bagaimana mengukur kapasitas dari pada keilmuan sumber daya manusia dari pada paket tersebut. Papa-mama bisa menilai,” ungkapnya.
Kemudian soal interaksi sosial, Paulus-Apremoi, disebutnya sama-sama berkedudukan di Rote. Yakinnya bahwa, keduanya sanggup berinteraksi dengan masyarakat, dibanding paket lainnya.
Berikut soal alasan politis. Di mana, kandidat Calon Bupati-Wakil Bupati, Paulus-Apremoi, terpilih melalui proses demokrasi.
“Mereka (Paulus-Apremoi) duduk pada partai politik. Mengerti politik. Lainnya, saya tidak tahu. Jangan-jangan, RT saja tidak pernah,” ucap Ardy Lau. (*/ROLLE/JIT)