TESABELA, ROLLE.id–Suasana santai dan bersahabat ini terbangun di kebun milik Kelompok Tani (Poktan) Kembang Usaha, Desa Tesabela Kecamatana Pantai Baru, Jumat (22/9).
Tak ada kursi, apalagi meja yang digunakan. Hanya sebuah tikar, dan juga terpal yang dibentang, pengganti meja dan kursi.
Sekitar 50-an anggota Poktan itu, berkesempatan bertatap muka dengan Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono. Mereka duduk sama rendah di atas terpal dan tikar, membahas sejumlah hal.
Tak ada menu istimewa yang disajikan kepada orang nomor satu, pemimpin Polres tersebut. Yang saat itu didampingi sejumlah Pejabat Utamanya (PJU).
Hanya ada kopi panas yang disiapkan petani sebagai minuman. Sedangkan Singkong, Pisang, dan Jagung, yang dipanen dari kebun, direbus untuk disantap bersama.
Dalam pembahasannya, ada sejumlah hal yang disampaikan secara langsung kepada Kapolres Mardiono. Semuanya direspon, tanpa ada yang tersisa.
“Dari pak Kepala Desa, yang mengawali curhatnya. Bahwasanya, kerap terjadi perebutan tanah, dan lahan di desanya,” kata Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, Kepada ROTE MALOLE, Minggu (24/9).
Atas keluhan itu, disarankan kepada semua warga untuk mensertifikatkan lahan yang belum/tidak bersertifikat. Itu bisa dilakukan dengan mengikuti program pemerintah.
Kapolres Mardiono, juga ianjikan untuk dikoordinakasikan hal tersebut bersama kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat. Itu dilakukan semata-mata untuk membantu, sekaligus mencegah terjadinya sengketa lahan.
Petani juga mengharapkan dukungan Kapolres Mardiono, terhadap keamanan pagar pelindung kebunnya. Itu langsung diminta oleh Yesar Ngause.
“Bapak Yesar, minta kawat duri. Katanya untuk mencegah hewan/ternak yang masuk merusak tanaman di dalam kebun,” kata Kapolres Mardiono.
“Saya minta untuk dihitung. Jika memungkinkan langsung dibantu. Kami juga berkoordinasi dengan dinas Pertanian, untuk hal ini,” ungkapnya.
Selanjutnya, dari petani Marten Leuanan, yang juga merupakan salah satu tokoh masyarakat, mengeluhkan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di lingkungannya.
Dirinya merasa kurang nyaman atas aksi ugal-ugalan pengendara sepeda motor. Belum lagi keramaian yang mengganggu waktu istirahat di malam hari.
“Dari bapak Marten, disampaikan bahwa, dengan adanya meja bilyard, membawa tidak nyaman. Ditambah sound musik, yang beroperasi melewati waktu,” kata Kapolres Mardiono.
Untuk keluhan tersebut, Kapolres Mardiono, mengatakan, pihaknya melalui Bhabinkamtibmas, terus turun ke lapangan. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan keramaian tidak melebihi pukul 00.00 wita.
Termasuk mengedukasi dan menghimbau warga, terhadap penegakan aturan pidana. Bahwa, kegiatan patroli gencar dilaksanakan, terlebih di daerah-daerah yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi.
“Khusus street crime, semua anggota sudah diperintahkan untuk lebih intens berpatroli. Jika menemukan pelanggar atau pidana, langsung dilakuan teguran/upaya hukum,” ungkapnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua warga, yang telah membantu dengan memberi informasi. Bahwa apapun yang terjadi atau dialami, kami sebagai polisi selalu siap 24 jam untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)