KUPANG, ROLLE.id–Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, tak tega terus-terusan mendengar keluhan warganya, yang terdaftar sebagai penerima program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Keluhanya, ketika mengakses layanan kesehatan saat berobat.
Bukan terhadap pelayanan, tapi tentang ketersediaan obat yang dibutuhkan. Padahal, mereka tercatat sebagai penerima program JKN dengan memegang Kartu Indonesia Sehat (KIS). Di mana, semua biaya, termasuk obat, sudah dibiayai atau ditanggung pemerintah.
Namun, realita masih belum sejalan dengan konsep tersebut. Yang tak jarang ditemukan banyak pemegang KIS kembali terbeban saat berobat. Dengan beban yang ditanggung adalah harus merogoh koceknya untuk membeli obat di luar Rumah Sakit (RS) tempatnya berobat.
“Banyak keluhan yang disampaikan masyarakat. Bahwa, kenapa BPJS Kesehatan sudah dibayar tetapi obatnya tidak tersedia, dan harus beli sendiri dari luar,” kata Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, di Kupang, Jumat (27/1).
Hal tersebut disampaikan dalam acara penandatanganan nota Kesepahaman tentang kepesertaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Yang acaranya dilangsungkan di Swiss-bel Hotel Internasional, Kupang.
Dan untuk memperjuangkan jawaban atas keluhan warganya, Bupati Paulina, kemudian meminta bantuan kepada kepala Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) cabang Kupang, Tri Mayudin. Bahwa, keluhan tersebut, diminta untuk bersama mencari solusi terbaik.
“Kami minta perhatian untuk membantu mencari jalan keluar terhadap keluhan ketidak-tersediaan obat saat dibutuhkan. Sehingga keluarga pasien tidak harus membeli dari luar,” pinta Bupati Paulina.
Terhadap ketersedian obat, Bupati Paulina, juga mengungkapkan niat dari PT Kimia Farma. Yang diakuinya, sudah ada komunikasi yang dibangun sebelumnya.
Namun, karena hingga kini belum terwujud, sehingga hal tersebut kembali disampaikan. Dan berharap bisa mengatasi keluhan warga peserta JKN.
“PT. Kimia Farma sudah pernah menyatakan kesediaan untuk membuka kantornya di Rote Ndao untuk mengatasi ketersediaan obat. Namun masih perlu dikonsultasikan ke pusat. Dan sampai hari ini belum ada info lanjutan,” ungkap Bupati Paulina.
“Ini menjadi perhatian BPJS Kesehatan, agar bersama pemerintah daerah dapat memperjuangkan kehadiran PT. Kimia Farma, di Rote Ndao,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)