NEMBERALA, ROLLE.id–Komandan Distrik Militer 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di pulau Ndao, Jumat (3/6). Dengan menumpang salah satu perahu motor, dirinya membawa serta Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT Migor) untuk disalur di pulau tersebut.
Di mana pulau Ndao, merupakan salah satu pulau yang berpenghuni. Dengan jumlah penduduknya, hingga kini berjumlah kurang lebih 3.000-an jiwa.
Namun, untuk menjangkau pulau tersebut, dilakukan dengan menumpang perahu motor milik warga. Dengan ukurannya yang relatif kecil, perahu-perahu yang melayani penyeberangan Ndao-Delha dan Ba’a ini, kini berjumlah 4 unit dari sebelumnya yang hanya 2 unit.
Walau terlihat sedikit berdesak-desakan dengan masyarakat sipil lainnya, namun komandan berpangkat dua bunga melati ini sedikit pun tak memperdulikan. Sebaliknya, kesan nyaman malah ditunjukan melalui senyum khasnya, saat dirinya mengantri bersama sejumlah penumpang perahu motor Bersitha.
Dari bahasa tubuhnya, tergambar perasaan senang bisa bersama merasakan keterbatasan yang dirasakan oleh masyarakat pulau Ndao. Bahwa, walau hanya dengan perahu motor yang berukuran tak terlalu besar, penyeberangan antar pulau ini bisa melayani kebutuhan warga.
“Iya, tidak apa-apa. Yang penting bisa sampai ke Ndao,” kata Komandan Distrik Militer 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, menyela pembicaraan dengan ROTE MALOLE, Jumat (3/6) di pelabuhan rakyat Desa Nemberala Kecamatan Rote Barat.
Tujuan ke pulau Ndao, kata Dandim Bayu, adalah melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker). Yang disebutnya sekaligus menyalur bantuan pemerintah kepada masyarakat. Dan karena letaknya terpisahnya dengan pulau Rote, sehingga penerima langsung dijangkau.
Bahkan, dirinya mengaku, Kunker, ke pulau tersebut membawa kesan tersendiri. Di mana walau terbatas terhadap sarana penyeberangan, namun pulau Ndao, memiliki alam yang luar biasa.
“Hari ini, Jumat (3/6) kami ke Pulau Ndao adalah untuk menjangkau warga penerima Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng (BLT Migor). Sehingga penyaluranya bisa langsung di sana. Dengan jumlah penerima sesuai dengan data penerima Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BTPKLWN) yang sebelumnya juga disalur di pulau Ndao,” kata Dandim Bayu.
“Memang dengan sarana transportasi laut yang boleh dibilang masih terbatas, tapi kendala itu langsung terbayar lunas dengan keindahan alam Ndao. Jadi walau kami melaksanakan tugas di daerah kepulauan, tapi rasa-rasanya sedang liburan. Dan itu hanya bisa dirasakan di Rote Ndao,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)