BA’A, ROLLE.id–Dua kader partai NasDem sama-sama mengklaim perolehan suara terbanyak dalam Pemilhan Umum (Pemilu) 2024.
Masing-masing adalah Olafbert Arians Manafe, alias OAM, dan Yance Abikusno Daik, YAD.
OAM, memastikan dirinya menduduki kursi kedua, dan unggul atas YAD. Begitu pun sebaliknya.
Di mana, hasil pleno semua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) berakhir dengan kemenangan OAM, yang mengoleksi 908 suara. Sedangkan YAD, 889, terpaut 19 suara di bawah OAM.
Tapi YAD, tak tinggal diam, setelah terendus dugaan pergeseran suara di internal partai.
Dan itu teriindikasi dilakukan oleh PPK Rote Timur (Rotim), yang menggeser 37 suara dari suara partai, dan sesama Caleg NasDem kepada OAM.
Di mana, OAM, dan YAD, merupakan kandidat petahana, yang sedikit terseok dengan kehadiran pendatang baru, mantan Kepala Desa Daurendale, Sepri Darius Sina.
Bahwa, Sepri, sudah lebih dulu mengamankan posisinya di puncak perolehan suara dari semua Caleg di Daerah Pemilihan (Dapil) Rote Ndao dua.
Ia meraih 1.615 suara, dengan kantong suara terbanyak di Kecamatan Landu Leko (985) dan Rote Timur (544).
Sehingga dari akumulasi perolehan suara yang mencapai 5.345, NasDem di Dapil dua berpotensi meraih dua kursi di DPRD.
Dan kursi kedua itulah yang menjadi sumber polemik, mengendus kejahatan politik yang diduga dilakukan oleh PPK Rote Timur.
Yang kemudian menyeret Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rote Ndao, membuka satu per satu hasil pleno PPK, di forum pleno tingkat kabupaten.
Yakni, dengan mengandalkan foto C hasil yang terupload di aplikasi sirekap, KPU, langsung merubah dokumen D hasil, yang dihasilkan dalam pleno PPK.
Dalilnya, untuk melakukan perbaikan sebagimana tugas yang dimandatkan kepada KPU sebagai penyelenggara.
“Tugas kami KPU adalah, memastikan suara pemilih harus sampai pada tempatnya,” kata ketua KPU Rote Ndao, Agabus Lau, dalam rapat pleno, Jumat (1/3).
“Apabila ada yang tidak pas, tentu KPU Rote Ndao akan perbaiki,” ungkapnya. (*/ROLLE/JIT)
