BA’A, ROLLE.id–Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Rote Ndao, mempertontonkan sebuah kejahatan luar biasa.
Melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rote Timur, ada peran memainkan angka kemenangan kepada Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) tertentu.
Teknisnya, dengan menggeser perolehan suara partai, menjadi suara Caleg. Mainan yang sama juga dimainkan dari suara sesama Caleg.
Dan itu dilakukan dengan menyasar salah satu partai peserta Pemilu 2024.
Suara Rakyat (Sura), menjerit pilu di semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berjumlah 14 di Kecamatan Rote Timur.
Tak satu pun luput dari mainan itu, yang dengan gampangnya mengotak-atik Suara Pemilu (Sulu).
Sehingga Caleg yang dijagokan tetap menang dengan mengoleksi suara paling banyak, ulah PPK Rote Timur.
Dan eforia kemenangan hasil pergeseran sepihak itu, bertahan beberapa hari pasca pleno rekapitulasi tingkat kecamatan, Kamis (22/2).
Aroma tak sedap itu, tercium oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) dan Caleg yang dirugikan.
“Habis pleno, katong semua cek sama-sama deng (dengan) saksi. Panwas juga ada, dan hasil sesuai, sonde ada masalah,” kata ketua PPK Rote Timur, Marheos O. Sabah, kepada ROTE MALOLE, Jumat (1/3).
“Tahu-tahu, beta (saya) dihubungi Panwas, kalau ada masalah. Itu su (sudah) dua hari setelah pleno di hari Kamis (22/2),” ungkapnya.
Sehingga dengan sejumlah bukti yang dikantongi, YAD, Caleg yang dirugikan, melaporkan ke Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rote Ndao.
Laporannya teregister dengan nomor : 007/LP/PL/Kab/19.12/II/2024, tanggal 26 Februari 2024, diterima bagian penanganan pelanggaran.
“Kalau saya ketua Bawaslu, hari ini, Jumat (1/3) saya suruh polisi tangkap PPK Rote Timur. Karena sudah betul-betul terbukti,” tegas ketua DPD Perindo, Arkhimes Molle, Jumat (1/3).
Arkhimes, menegaskan hal tersebut dalam pleno rapat terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 tingkat Kabupaten Rote Ndao, Jumat (1/3)
Dengan kapasitasnya saat itu adalah sebagai saksi dari partai Perindo.
“Kalau model penyelenggara seperti ini, sebetulnya suatu kejahatan politik, dan seluruh parpol menjadi korban,” ungkapnya.
Walau telah menimbulkan tindak kejahatan politik, PPK Rote Timur menurutnya tak merasa berdosa terhadap tinta merah yang digunakan untuk menodai wajah demokrasi.
Yang kemudian sangat disayangkan, karena berpotensi dipraktekan kepada partai peserta Pemilu lainnya.
“Mereka (PPK), merasa sangat tidak berdosa dengan peristiwa ini,” kesalnya.
Di mana, pleno KPU yang diselenggarakan di aula hotel Videsi itu berlangsung alot dan memanas.
Itu dipicu dengan membuka kembali formulir C hasil untuk disandingkan dengan D hasil.
Akibatnya, aksi protes pun terus berdatangan, menghujan para komisioner, yang terlanjur mengikat dalam Tata Tertib (Tatib) pleno.
Bahwa, C hasil tetap dibuka kembali demi perbaikan form D hasil, yang dihasilkan dalam pleno PPK di tingkat kecamatan.
“Sikap PPK Rote Timur dinilai sangat buruk. Namun ketika membuka aib mereka, saya apresiasi,” kata Sekretaris DPD NasDem, Laheroy Bua, dalam kapasitasnya sebagai saksi partai.
“Dan mewakili partai NasDem, saya minta maaf, meski ini terjadi pada internal partai,” sambungnya. (*/ROLLE/JIT)