SOTIMORI, ROLLE.id–Pemerintah Desa (Pemdes) Sotimori Kecamatan Landu Leko, mendukung perayaan hari gerejawi yang dilaksanakan di wilayah desanya.
Dukungan tersebut diwujudkan melalui penyediaan sarana perikanan untuk menunjang aktifitas masyarakat yang rata-rata bermata pencaharian nelayan.
Bahwa, selain dimanfaatkan untuk melaut, sarana berupa sampan ini, juga dipakai dalam momentum perayaan hari-hari besar gerejawi.
Yakni pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) reformasi ke-506 tahun, dan HUT Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) serta penutupan bulan keluarga tahun 2023.
“Kami didukung pemerintah desa Sotimori,” kata Efraim Surah, ketua panitia pelaksana lomba memperingati hari raya tingkat jemaat GMIT Dale Sue Kenamoen, kepada ROTE MAOLE, Rabu (1/11).
Efraim, kemudian menyebut sejumlah lomba yang dilaksanakan. Dengan pelaksanaanya dipusatkan di pantai Namoina, Desa Sotimori Kecamatan Landu Leko.
“Ada lomba lari karung, untuk pemuda, tarik tambang, untuk kaum ibu, gigit sendok yang ada kelereng, untuk anak PAR, serta lomba dayung, untuk kaum bapak,” sebutnya.
“Nah, di lomba dayung inilah kami didukung Pemdes Sotimori. Kami pakai beberapa sampan yang disediakan kepada masyarakat, yang juga adalah jemaat gereja,” sambungnya.
Dengan jumlah sampan yang disebutnya sebanyak 6 unit, Efraim, mengaku perlombaan yang diselenggarakan itu, merupakan perdana yang oleh jemaat Dale Sue Kenamoen.
“Sebelum-sebelumnya juga dirayakan, tapi dalam bentuk kebaktian di gereja. Kali ini yang pertama kali di rayakan di luar gereja,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam sebuah rekaman video yang diperoleh ROTE MALOLE, terlihat kekhusukan jemaat dalam kebaktian penutupan bulan keluarga.
Dalam video tersebut, ketua majelis jemaat GMIT Dale Sue Kenamoen, pendeta Simson Nenohayfeto, mengatakan, kasih menembus segala sekat. Bahkan perbedaan sekalipun, kasih tak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Yang dalam momen bulan keluarga, kasih Kristus disebutnya menjangkau semua orang tanpa kecuali. Dan itu dirasakan dalam suasana hati yang damai, bahagia sebagai keluarga Allah.
“Kasih Kristus yang lemah lembut itu, menjangkau saudara-saudara di segala tempat, dan situasi. Karena tak ada manusia yang tidak bisa dijangkau oleh kasih dari Tuhan kita,” kata pendeta Simson Nenohayfeto, dalam khotbahnya di penutupan bulan keluarga.
“Baik di tempat-tempat mewah, atau di tempat-tempat yang baik, atau di pondok-pondok, kasih Kristus selalu baru bagi setiap orang,” ungkapnya. (*/ROLLE/JIT)