Perahu Logistik Pemilu dari Pulau Ndao Dihantam Badai, Enam Putri Nyaris Hilang Arah, Kasihan Polisi Basah Kuyup

NDAO NUSE, ROLLE.id—Hujan dan angin kencang yang memicu gelombang besar, berlangsung beberapa saat di selat Loikeli, Kamis (22/2).

Sekira pukul 10.30 wita, sedang diseberangkan logistik Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dari Pulau Ndao, Kecamatan Ndao Nuse.

Dan dari arah berlawana, datang pula sebuah perahu motor yang kerap digunakan sebagai alat transportasi penduduk pulau Ndao.

Dalam situasi yang berbahaya itu, seluruh penumpang merasa begitu takut.

Sebab, tak hanya basah kuyup karena hujan, hantaman gelombang yang pecah di badan perahu pun tak bisa dihindari.

Tak sedikit barang bawaan yang ikut basah, akibat hujan dan air laut dalam penyeberangan itu.

“Tiba-tiba awan jadi gelap, langsung hujan. Jadi katong semua masuk di dalam perahu,” kata anggota Panitia Pemilihan Kecamatan Ndao Nuse, Welmindo Kotten, kepada ROTE MALOLE, Kamis (22/2).

“Yang di luar semua basah, karena hujan dan air laut. Angin juga kencang, makanya gelombang tinggi. Itu badai bikin katong semua jadi takut,” sambungnya.

Keadaan yang disebutnya berbahaya itu, sempat menciutkan nyalinya. Padahal, penyeberangan itu bukan baru pernah dilakukannya.

“Katong (kami) orang Ndao yang su (sudah) biasa saja takut, apalagi yang baru,” ungkapnya.

Welmindo, yang lebih akrab disapa Weli ini, mengaku kalau sang nahkoda hampir saja salah dalam mengambil haluan.

Sebab, jarak pandang saat itu mulai terbatas karena ditutup kabut tebal. Ditambah hujan yang turun begitu deras.

“Juragang Enam Putri, sonde (tidak) lia apa-apa di depan lagi. Jadi waktu hujan mulai barenti (berhenti) baru dia sadar kalau salah ambil haluan,” kata Weli.

“Beruntung, hujan cepat barenti. Kalau sonde maka katong bisa salah pulau Rote,” ungkapnya.

Weli, mengatakan, bersama beberapa rekanya sebagai PPK mengantar logistik itu usai tahapan Pleno.

Ditambah Panita Pengawas Kecamatan (Panwascam), dikawal ketat aparat kepolisian dari Polres Rote Ndao.

Mereka adalah, Oktovianus Muda (ketua) bersama Lodi Kota, dan Miger Nomensen. Berikut dari Panwas, Rina Makatita (ketua) dan Yamrison Lagi (anggota).

Terpisah, Kasat Polair Polres Rote Ndao, IPDA I Nyoman Bagia Utama, sebagai Perwira Pengamat Wilayah (Pamatwil) tak menampik kondisi tersebut.

Bahwa, sebelum bertolak dari pelabuhan Ndao Nuse, cuaca disebutnya terbilang cerah dan memungkinkan penyeberangan.

Nyoman, kemudian menggambarkan situasi saat mengangkut logistik ke perahu yang ditumpangi. Itu dilakukan bersama anggotanya dibantu warga.

“Tidak ada pilihan lain, harus masuk ke laut dan basah untuk bawa logistik ke atas perahu,” kata Nyoman, yang dihubungi ROTE MALOLE, via WhatsApp.

“Di tengah laut, kami dapat badai. Hujan, angin, tambah gelombang besar,” ungkapnya.

Syukur, biar kami basah tapi apa-apa, dan logistik juga aman,” ungkapnya. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.