BA’A, ROLLE.id–Perserond Rote Ndao, berhasil membalut rasa kecewa suporternya. Tigal gol cepatnya, memaksa Persami, untuk cepat berkemas balik kampung.
Memang terasa sangat berat tanpa Persami, di ETMC Rote Ndao. Tapi begitulah sepak bola, kalah-menang tetap bersahabat.
Dan kini, Persami, sudah tak ada lagi di dalam laga-laga ETMC Rote Ndao. Tim asuhan pelatih yang punya ‘nama besar’ di sepak bola NTT, H. Sukron, ini dipaksa pulang dengan sangat ‘mendadak’.
Mendadak dari kebobolan yang tak disangka begitu cepat terjadi. Tiga gol dibalas satu, dari hadiah penalti di babak pertama, Kamis (24/8).
Dan jika diflashback 3 laga yang dimainkan di fase penyisihan ETMC, membuktikan Persami, bermental petarung. Ada dua kemenangan besar yang diraih dalam perebutan tiket 16 besar.
Yakni, Persami, kalah tipis, 1-0 dari Bintang Timur Atambua, Kamis (10/8). Kemudian bangkit membabat Persena Nagekeo, 4 gol tanpa balas, Senin (14/8).
Berikut, Perserond, nyaris dibuat tak berdaya seperti Persena, pada Sabtu (19/8). Skor 3-0, Perserond, kalah dari Persami.
Sayangnya, Persami, terlalu larut dalam eforia ‘3-0’. Kemenangan besar atas tuan rumah, malah berubah jadi petaka dalam duel di laga 16 besar.
Bahwa, Perserond, yang terkesan diam, tapi begitu cepat melancarkan serangan mematikanya. Sehingga 3 gol dicipta dengan tempo kurang dari 20 menit.
Dalam konferensi pers, Kamis (24/8), manager Persami, Hendrik Hubert Horaloyz, mengaku kaget dari gol pertama yang dicipta Perserond.
Walau demikian, laskar nian tanah tetap berusaha bangkit dengan membangun rasa percaya dirinya. Itupun disebutnya sudah terlambat. Karena baru dimulai di menit-menit akhir babak pertama.
“Pertandingan pertama itu, kita mainkan pemain lapis dua. Sehingga mungkin tim dari Maumere (Persami) juga tidak tahu,” kata manager Perserond, Joni Adu, dalam konferensi pers di media center lapangan Christian Nehemia Dillak, Kamis (24/8).
“Dan kami bersyukur, bisa gol cepat di babak pertama,” sambungnya.
Walau menang, Perserond, tetap mengakui ketangguhan Persami. Sebab, memasuki babak kedua, lini pertahanan Persami, terasa sulit dijebol.
Sebalik, 2 gol dibalas Persami, untuk memperkecil ketertinggalan. Satunya dari tendangan penalti, yang merupakan ‘hadiah’ dari wasit atas sebuah pelanggaran di dalam kotak terlarang.
Hal tersebut diungkapkan salah satu pemain Perserond, Erik Lapaan. Bahwa menjaga lini belakang, dirinya merasakan betul setiap serangan yang begitu sangat mengancam jantung pertahanan.
Yang kemudian bangga dan juga bersyukur, bisa berlaga melawan Persami, di ETMC. Pengalaman baru disebutnya diperoleh dari Persami.
“Sangat senang, bisa menang hari ini,” singkat Erik Lapaan, kepada ROTE MALOLE, sebelum keluar meninggalkan lapangan pertandingan
“Kami menang dari doa dan dukungan masyarakat Rote Ndao. Setiap Perserond main (bertanding) penonton pasti banyak. Dan kami juga berterima kasih kepada tim Persami,” ungkapnya.
“Jika saat bertanding ada hal-hal yang tidak berkenan, bersama rekan-rekan pemain Perserond, kami mohon untuk dimaafkan,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun ROTE MALOLE, tim Persami, dalam pekan ini akan bertolak dari Rote, menuju Kupang. Kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke Maumere, melalui penyeberangan laut. (*/ROLLE/TIM)