Polemik Anakan Babi Pantik Kesal Kadisnak Rote Ndao hingga Merasa Ditelanjangi

BA’A, ROLLE.id–Pengadaan anakan babi yang dilaksanakan CV Rote Tambang Prima, tetiba saja menarik perhatian publik Rote Ndao.

Bukan soal jumlah, dan belum mengarah ke jenis anakan babi yang diadakan. Tapi polemiknya saat ini masih seputar konsistensi serta tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.

Sebagaimana dilansir dari Pena Emas.Com, Rabu (24/9) Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Kabupaten Rote Ndao Hermanus Haning, mengungkap kesalnya kepada Janri Adolof Nunuhitu, sebagai direktur perusahaan tersebut.

Bahwa, ada tanggungjawab yang belum ditunaikan pihak kontraktor dalam pengadaan anakan babi yang dianggarkan sebagai Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao tahun 2025.

Polemik ini bermula dari Yusuf Manu, salah satu warga penerima yang tinggal di Dusun Tekeme, Desa Mbokak Kecamatan Rote Barat Daya.

Dikuatkan dengan pernyataan Mikael Manu, anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao, yang mangaku penyaluran anakan babi dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama, dalam penjelasannya, diserahkan sebanyak 30 ekor. Menyusul 20 ekor di tahap dua, yang kemudian memantik polemik.

Dengan peyebabnya adalah, dari total 50 ekor yang dialokasikan sebagai jatah Pokirnya, ada yang terpaksa dikembalikan ke pihak kontraktor.

“Saya kesal. Itu om Adi (Janri A. Nunuhitu) sebelum kerja, tiap hari di kantor terus,” kesal Kadis Haning, sebagaimana dilansir dari pena emas.com, dengan judul : Kontraktor Tidak Bertanggungjawab, Kadis Peternakan Kab. Rote Ndao “Beli Ternak Untuk Warga”, Rabu (24/9).

“Sepertinya mau bikin kasih telanjang saya, kalau kontraktor model begini,” ungkap Kadis Haning. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.