BA’A, ROLLE.id–Aksi pungut sampah usai kegiatan pesta pendidikan Rote Malole tahun 2025, di Auditorium Ti’i Langga Ba’a, mencerminkan kepedulian terhadap kebersihan lingkungan.
Di mana, panitia tak hanya menyelenggarakan kegiatan yang penuh makna, tetapi juga memastikan bahwa jejak yang ditinggalkan adalah kebaikan, bukan sampah.
Sehingga di penghujung kegiatan yang dilakukan selama tiga hari itu, sampah dipastikan tidak tertinggal. Semuanya dipungut satu per satu, dikumpulkan kemudian dibakar.

“Ini tanggung jawab kami, dan wajib di bersihkan,” singkat ketua panitia penyelenggara pesta pendidikan Rote Malole, tahun 2025, Jimmy Banunaek, kepada ROLLE.id (ROTE MALOLE) via panggilan suara WhatsApp, Sabtu (10/4).
Disebutnya, sampah yang dipungut paling banyak adalah sampah plastik, bekas air kemasan. Kemudian kertas, tissue, dan kotak nasi.
Sampah-sampah itu oleh pengujung tidak dibuang di tempat sampah yang disediakan di sekitar lokasi kegiatan.
“Ada tempat sampah yang disediakan panitia. Dan kalau masih ada yang berserakan, maka menjadi tanggung jawab kami,” kata Jimmy.
“Kami bersihkan setiap akhir kegiatan, dari hari pertama hingga hari terakhir,” ungkapnya.

Aksi itu direspon apresiasi Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi Dudelusy Dethan.
Bahwa walau sering disepelehkan, tapi panitia mampu mencerminan kebesaran jiwa yang bukan saja mengajarkan.
Ada jejak pendidikan sejati yang ditinggalkan tentang kebersihan lingkungan menjadi tanggungjawab bersama.
“Terima kasih banyak-banyak kepada seluruh panitia yang telah mengajarkan bahwa kebersihan adalah bagian dari pendidikan,” kata Wabup Apremoi.
“Juga bagian dari penghormatan kepada alam dan lingkungan, sekaligus menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama di lingkungan masing-masing,” sambung Wabup Apremoi dengan mengancung jempolnya. (*/ROLLE/JIT)