Rote Ndao Terbaik di NTT Untuk Hal Ini, Diapresiasi Pj Gubernur Ayodhia Plus Sorotan

BA’A, ROLLE.id–Kabupaten Rote Ndao, mengukir sebuah prestasi jelang berakhirnya masa kepemimpinan Bupati Paulina Haning-Bullu, dan Wakil Bupati Stefanus M. Saek.

Prestasi membanggakan ini diraih pada tingkat provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Rote Ndao, masuk dalam daftar 10 besar terbaik, dalam penanganan stunting.

Dan atas pencapaianya itu, Kabupaten Rote Ndao, bersama 9 Kabupaten/kota lainnya, mendapat piagam penghargaan dari Penjabat (Pj) Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake, Senin (20/11).

“Kita, Rote Ndao bangga, bisa raih prestasi ini,” singkat asisten administrasi umum, Jermi M. Haning, kepada ROTE MALOLE, Rabu (22/11).

“Prestasinya adalah terbaik kedua setelah setelah Kabupaten Flores Timur, dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting,” ungkapnya.

Jermi, yang mewakili Kabupaten Rote Ndao, menerima penghargaan tersebut dalam rapat koordinasi rembuk stunting. Dengan penyelenggaraanya di kantor Bupati Kupang.

Di mana, ada apresiasi yang diberikan Pj Gubernur kepada semua pemerintah daerah kabupaten, juga lembaga mitra pembangunan.

Asisten administrasi umum, Jermi M. Haning, saat menerima piagam penghargaan dari Pj Gubernur Ayodhia G. L. Kalake, dalam rapat koordinasi rembuk stunting di kantor Bupati Kupang, Senin (20/11). Foto : Istimewa

Bahwa, prestasi tersebut merupakan bukti keseriusan dari kinerja yang dilakukan dalam berbagai program kegiatan.

“Kerja sama dan kolaborasi adalah hal yang sangat penting untuk bisa menciptakan praktik kerja yang efektif dalam menyelesaikan sebuah masalah serius,” kata Yermi, yang mengaku hal tersebut dipesankan Pj Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake.

Dikatakanya, ada beberapa point penting yang memantik sorotan Pj Gubernur. Dan itu disampaikan agar dilaksanakan oleh semua pemerintah daerah kabupaten/kota di NTT.

Yang kemudian diharapkan ada langkah-langkah konkret, dan solutif sebagai upaya preventif untuk menangani masalah stunting.

“Beberapa poin terkait program penurun stunting yang disoroti adalah, inovasi, intervensi yang spesifik, penentuan sasaran yang tepat, gerakan anak asuh, dan cakupan air bersih,” kata Jermi.

 “Serta optimalisasi anggaran melalui Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Desa (DD) dan Dana Alokasi Khusus (DAK),” sambungnya. (*/ROLLE/JIT)

*Foto : Istimewa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.