JAKARTA, ROLLE.id–Nasib kurang beruntung, boleh dibilang kembali menghampiri paket Lontar Malole, pasangan Vicoas TB. Amalo-Bima Th. Fanggidae.
Diawali dari kalah telak dengan selisih perolehan suara yang jauh melaumpai ambang batas, atas kemenangan Paulus Henuk-Apremoi Dudelusy Dethan, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 01.
Yang serasa belum kalah, Lontar Malole, Paslon nomor urut 02, yang terpaut 31.178 suara (41,1%) dari Ita Esa, kemudian jadi pengguggat/pemohon, di Mahkamah Konstitusi (MK).
Dengan posisinya yang buntut dari tiga Paslon, Lontar Malole, kini bergantung harap bisa menang menggugat pemenang Pilkada Rote Ndao.
Sehingga kepada MK, Lontar Malole mohonkan untuk menggugurkan Paulus-Apremoi, dan dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Rote Ndao.
“Memerintahkan termohon (KPU) untuk melakukan PSU di Kabupaten Rote Ndao untuk semua TPS,” tulis kuasa hukum Lontar Malole, dalam petitumnya.
Sayangnya, harapan itu serasa akan pupus bersama dua hal yang didalilkan dalam perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) nomor 111/PHPU.BUP-XXIII/2025.
Yakni ijasah palsu dan politik uang, Lontar Malole, dalam pokok permohonannya (point 22), malah meminta hakim mendiskualifikasi dirinya sendiri.
Tak hanya itu, semua dalil yang dituduhkan kepada Ita Esa, baik ijasah palsu dan politik uang pun, ‘lunas’ dibayar tak bersisa.
Dari pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai termohon, kemudian Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) sebagai pihak terkait, dibuka terang-benderang.
Terpedis dari ketua tim kuasa hukum paket Ita Esa, Prof Yafet Rissy.
Bahwa, proses hukum yang berlangsung di lembaga MK, harus dibuktikan untuk mendukung dalil-dalil yang didalilkan.
“Datang ke MK harus bawa bukti bukan opini,” tegas Prof. Yafet Rissy, dalam jawaban/tanggapan pihak terkait, sekaligus bantahan terhadap dalil Lontar Malole, dalam sidang MK, Selasa (21/1).
“Membantah secara terang-benderang, secara tegas apa yang disampaikan pemohon,” jelas Prof Yafet, kepada awak media usai sidang.
“Jadi, pihak pemohon mesti perlu belajar menulis, dan membaca yang baik,” tegasnya. (*/ROLLE/JIT)