BA’A, ROLLE.id–Masalah stunting di Kabupaten Rote Ndao, semakin diatensi oleh pemerintah setempat. Dan untuk menekanya, berbagai upaya dilakukan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi hal tersebut.
Sebut saja, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Rote Ndao. Sebuah strategi yang tengah gencar dilakukan adalah melalui Lokakarya Mini (Lokmin) di seluruh wilayah kecamatan.
Salah satunya di Kecamatan Lobalain, yang merupakan kecamatan kota. Di mana, kegiatan tersebut telah menghasilkan sebuah terobosan, untuk dilaksanakan oleh seluruh Kepala Desa dan Lurah.
“Di Kecamatan Lobalain, saya dan teman-teman kepala desa maupun lurah sudah melakukan rembuk stunting tingkat kecamatan,” kata Camat Lobalain, Nusry Zacharias, Rabu, (23/11).
“Targetnya, bahwa di tahun 2024 nanti, sesuai dengan arahan Pak Gubernur dan Mama Bupati, stunting khususnya di Kecamatan Lobalain pasti menurun,” sambungnya dengan tegas.
Dan untuk memenuhi target yang ditetakanya, Camat Nusry, kemudian membeberkan langkahnya sebagai strategi yang dilakukan. Di mana, hal tersebut diberlakukan di 17 desa dan 3 kelurahan dalam wilayah kecamatanya.
“Langkah pertama, kita ambil dari pasangan usia subur sebelum menikah. Perlu kita melakukan sosialisasi kepada mereka. Sehingga, ketika berumah tangga nanti, anak-anaknya tidak mengalami stunting,” kata Camat Nusry
“Pola hidup sehat yang disosialisasikan salah satunya adalah dengan mengonsumsi makanan bergizi. Nah, makanan bergizi inilah yang kita pikirkan bagaimana menyediakan untuk dapat dikonsumsi,” sambungnya.
Menurutnya, Rote Ndao, khususnya di Lobalain, sangat memungkinkan untuk memproduksi makanan bergizi. Alasanya, dengan tersedianya lahan yang bisa diolah, untuk ditanami sayur-sayuran.
Sehingga berangkat dari ide sederhana itu, dirinya kemudian mewajibkan warganya untuk menanam sayur. Yang disebutnya dilakukan dengan memanfaatkan lahan di sekitaran rumah.
“Kita sudah rapat dengan Dinas P3AP2KB. Saat itu saya sampaikan bahwa strategi yang saya mainkan demikian, dalam rangka penurunan angka stunting,” ungkapnya.
“Bahwa, harus ada kebun sayur di pekarangan rumah. Sehingga kalau mau makan sayur tidak lagi pergi beli di pasar, karena sayur itu punya kandungan gizi,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)