BA’A, ROLLE.id–Perantau dari tanah Flores, yang selama ini menjadi bagian masyarakat Kabupaten Rote Ndao, sedang bersukacita. Bukan tanpa sebab, karena mimpi yang digumuli selama sembilan belas tahun, terwujud sudah. IKENANGA, Ikatan Keluarga Nagakeo Ngada, akhirnya dibentuk.
Perjalanan panjang dan perjuangan terhadap pembentukanya, terus dimotivasi dan mendapat dukungan penuh dari beberapa orang. Mereka begitu peduli untuk membina tali silaturahmi antar sesama orang perantau di tanah Rote Ndao.
Walau demikian, secara administratif kependudukan, mereka tak menyangkal sebagai masyarakat Kabupaten Rote Ndao. Sehingga pembentukan IKENANGA, semata-mata hanya ingin ‘membalas’ semua kebaikan yang dirasakan. Karena IKENANGA merupakan bagian keluarga masyarakat Rote Ndao.
Menurut Frederikus Sampang, yang terpilih sebagai ketua, pembentukan IKENANGA, sebagai sebuah wadah untuk berbagi rasa antar sesama etnisnya. Baik suka dan duka, wadah tersebut sebagai sarana untuk saling meneguhkan dan menguatkan. Selain itu, juga untuk saling mengenal satu sama lain.
“Tujuan lain pembentukan ikatan ini juga mau menghimpun semua keluarga yang berasal dari Kabupaten Ngada dan Nagakeo,” ucap Frederikus Sampang, kepada wartawan, Minggu (27/2) di Ba’a.
Sedangkan tujuan utamanya, kata Frederikus, adalah mendukung setiap program pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Sebagai contoh, dirinya menyebut, dengan ikut melibatkan diri dalam setiap program-program pemerintah Kabupaten Rote Ndao, ataupun kegiatan provinsi yang diselenggarakan di Kabupaten Rote Ndao.
“Atas dasar kesadaran itu, yang pertama kami membentuk ikatan ini dengan tujuan ingin terlibat secara langsung dalam setiap urusan yang melibatkan masyarakat Kabupaten Rote Ndao. Karena sebelumnya beberapa kali belum bisa mengambil bagian saat diundang,” ungkapnya.
Setelah terbentuk, IKENANGA, menggelar pertemuan perdanya di kediaman Gaspar Nuwa Tay, Minggu (27/2). Hadir sejumlah tokoh etnis tersebut. Begitu juga dengan warga Rote Ndao. Mereka berbaur dalam ikatan tali persaudaraan.
Namun, siapa sangka, dengan terbentuknya ikatan tersebut, ternyata ada peran aktif dari beberapa tokoh. Jumlah adalah empat orang. Yang kemudian ke-4 orang itu disebut sebagai tokoh inspirator terhadap berdirinya IKENANGA di Kabupaten Rote Ndao.
Merekalah yang sedari awal yang menggagas terbentuknya IKENANGA. Dan walau melalui perjalanan yang begitu panjang, mimpi tersebut telah diwujudkan. Seluruh anggota akan bernaung di dalam wadah IKENANGA.
Ke-4 tokoh inspirator tersebut adalah, Mikael Kega, Arnoldus Mengkuk, Gaspar Nuwa Tay, dan Frederikus Sampang. Dan IKENANGA sendiri merupakan peleburan semua warga Ngada dan Nagakeo yang berada di Kabupaten Rote Ndao.
Dengan struktur kepengurusan yang dibentuk adalah, Frederikus Sampang (ketua), Mikael Kega (wakil ketua), Efraim Tule Pao (Sekretaris) dan Hubert Watu (Bendahara).
Melalui IKENANGA, mereka bertekad untuk bekerjasama. Semisal, memberi dukungan nyata dalam kehidupan sosial, sekaligus menetapkan waktu pertemuan berkelanjutan, dalam bentuk arisan bersama.
“Hasil pertemuan ini, menghadirkan tiga agenda penting. Pertama, penetapan nama ikatan, pemilihan badan pengurus baru, dan arisan rutin tiap bulan. (*/ROLLE/TIM)