ONATALI, ROLLE.id–Pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan (Nakes) Feapopi, boleh dibilang ‘apik’. Tak hanya di satu tempat, sekaligus tiga desa dan satu kelurahan dilayani pada, Senin (28/2) lalu. Dari pagi hingga sore hari, warga dilayani. Sehingga tak hanya Nakes, aparat TNI/Polri pun rela pulang pada malam hari.
Ada 3 orang Nakes, Puskesmas Feapopi yang melakukanya. Yakni, Yulsantri Pandie, Yuliana A. Tahek dan Zigit Hadi. Mereka dipimpin oleh dokter Mardhisem Mbeo. Kesepakatanya, warga dilayani door to door.
Sekitar pukul 08.30 wita, peralatanya mulai disiapkan. Mereka betul-betul tak menginginkan ada yang tertinggal, saat melakukan pelayanan vaksin kepada warga.
Vaksin, beserta alat suntiknya dikemas. Begitu juga perlatan lainya juga disiapkan. Tak lupa sarung tangan, sebagai alat pelindung diri serta masker. Tujuannya, untuk mengedukasi warga terhadap pentingnya Protokol Kesehatan (Prokes) di masa pandemi Covid-19. Dan Mereka pun berbegas.
Dari Desa Nggodimeda, beberapa warga langsung menyambut kehadirannya. Beragam salam penyambutan diterima dan disampaikan berbalas sapa. Selamat pagi, dan apa khabar, yang semakin mengeratkan sebagai sebuah keluarga.
Satu, dua, tiga, hingga belasan warga dilayani. Nakes, juga memastikan kelayakan melalui dokumen kependudukan yang disyaratkan. Dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta Kartu Keluarga (KK) dicek secara teliti.
Selanjutnya, observasi dilakukan secara bergiliran dengan mengantri diatur petugas keamanan TNI/Polri. Dari TNI Angakatan Darat (TNI-AD) ada Sertu Ricard Lonameo, yang berasal dari kesatuan Komando Rayon Militer (Koramil) 1627-01/Ba’a.
Sedangkan dari Kepolisian, dipimpin langsung Pelaksana tugas (Plt) Kapolsek Rote Tengah, IPDA Charles Rihi Pati, yang didampingi IPDA Jack Bessie, dan diback up dua anggota. Masing-masing BRIPKA Jhon Pellokila, AIPDA Azis dan BRIPDA Putra Dulo.
Kehadiran aparat keamanan (TNI/Polri) di tengah masyarakat, semakin mempertegas keberpihakannya. Bahwa, walau didera pandemi Covid-19, sinergitas kedua institusi ini tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan.
Hanya satu tujuanya, yakni menyukseskan program vaksinasi yang gencar dilaksanakan oleh pemerintah. Di mana tugas mulia ini diperintahkan Negara untuk wajib dilaksanakan. Sehingga tanpa banyak alasan, hari libur pun pelayanan tetap dilakukan.
“Ini tugas kami sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Karena dari merekalah tanggung jawab ini dipercayakan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kapolsek Rote Tengah, IPDA Charles Rihi Pati di sela-sela melaksanakan pemantauan pelaksanaan vaksinasi di Desa Nggodimeda.
Kedatangan para Nakes, didampingi aparat TNI/Polri, yang menjangkau warga, menggugah antusias warga untuk divaksin. Dari jumlah sebelumnya (belasan orang) bertambah lagi. Akhirnya, sebanyak 31 warga Desa Nggodimeda, terlayani vaksinasi.
Di Desa Siomeda, tim tersebut, ‘bertandan’ di rumah Yostan Takene. Di sini, walau hanya seorang yang divaksin, tapi setidaknya menunjukan niatnya untuk mendukung pelaksanaan vaksinasi. Sehingga menambah jumlah warga yang tervaksin menjadi 32, untuk Desa Nggodimeda dan Siomeda.
Tim Nakes pun tak urung semangat. Dari Desa Siomeda, mobil ambulance yang ditumpangi Nakes, dan aparat TNI/Polri, melaju cepat menuju Kelurahan Onatali. Mereka berpacu, mengisi waktu luang. Hari libur itu tetap dimanfaatkan untuk menunaikan pelayananya.
“Walau di hari libur, Senin (28/2) kami tetap berikan pelayanan. Ini merupakan tugas dan tanggung jawab kami sebagai abdi negara. Dan kami juga tetap menghargai saudara-saudara kami yang tengah merayakan hari keagamaan, Isra Miraj 1443H saat itu,” kata IPDA Charles.
“Karena dilakukan di hari libur, maka kembali kami bersepakat untuk berkoordinasi dengan Kades/Lurah untuk siapkan sasaran. Ini dikarenakan, sebelumnya sudah ada jadwal vaksinasi untuk masing-masing desa dan kelurahan,” sambungnya.
Saat tiba di Kelurahan Onatali, hari pun sudah siang. Jarum jam menunjukan pukul 13 lewat 12 menit. Seharusnya yang dilakukan saat itu adalah rehat sebentar untuk makan siang. Tapi itu tidak sempat dilakukan.
Pasalnya, warga Kelurahan Onatali, sudah lebih dulu menunggu untuk divaksin. Itulah yang menjadi alasan untuk mengurung niat tersebut.
“Memang saat itu, waktunya makan siang. Tapi mau bagaimana. Jadi untuk makan siang, ditunda hingga selesai vaksin di Kelurahan Onatali. Karena tidak enak, warga harus menunggu lagi,” kata IPDA Charles.
“Akhirnya, vaksin dilanjutkan, setelah layani di rumah saudara Pabea Keluanan, barulah kami makan siang. Itu pun (makan) di tengah perjalanan. Tepatnya di antara Kelurahan Onatali dan Desa Lidaloak. Kami kerja serasa lagi piknik, jadi semua rasa jenuh langsung hilang,” sambungnya.
Sebelum tiba di Kelurahan Onatali, sebagaimana dalam sebuah video yang diperoleh ROLLE.id, terlihat jelas pelayanan vaksinasi yang dilakukan. Ada dua pria bertubuh tegak, satunya berpakaian loreng dan bertopi hitam yang sedang berjalan. Dia membawa sebuah box plastik, mirip box medis. Belakangan baru diketahui sosok tersebut adalah Sertu Ricard Lonameo.
“Ia, itu saya kaka. Waktu itu, kami bergeser dari ke tempat lain untuk vaksin. Box yang saya bawa itu di dalamnya ada vaksin,” kata Sertu Ricard Lonameo, ketika dikonfirmasi, terkait sesosok yang terlihat mirip denganya dalam video yang diperoleh ROLLE.id.
Terlihat memang ‘apik’ tindakan yang dilakukan tim ini. Walau terkadang apresiasi pun jarang diperoleh, tapi itu bukan motivasinya. Mereka hanya ingin menunaikan kewajiban atas kepercayaan ibu pertiwi.
“Kami berhenti di tengah perjalanan saat menuju desa persiapan Lidaloak. Itu karena sambil menunggu informasi dari Penjabat Kepala Desa yang katanya masih koordinasi dengan Kepala Dusun Batuleli. Makanya kami manfaatkan waktu itu untuk makan siang bersama tim Nakes,” kata Sertu Ricard.
Walau hari mulai sore, demikian Sertu Ricard, tekad tim Nakes melanjutkan vaksinasi tak surut. Stok vaksin yang dibawa, diharapkan untuk habis tervaksin kepada warga dalam jumlah yang banyak. Sebab, khusus untuk vaksin sendiri, pemerintah tengah menaruh konsentrasi untuk memvaksin seluruh masyarakat melalui Nakes sebagai vaksinator.
Di desa persiapan Lidaloak, berbondong warga berdatangan di rumah Jusuf B. Sinlae. Tepatnya di RT : 14 RW 15, Dusun Batuleli. Kadus Batuleli, Feki Paulus Seubelan, sibuk memobilisasi warga untuk divaksin.
Sesekali, Nakes harus berhenti sejenak sambil menanti kedatangan warga. Sebab, beberapa diantaranya dalan perjalanan setelah meninggalkan pekerjaanya di sawah, untuk menerima vaksin.
“Masih ada beberapa orang dalam perjalanan datang. Jadi tunggu sebentar,” kata Feki Paulus Seubelan, Kadus Batuleli, kepada tim Nakes yang hendak melanjutkan ke titik pelayanan selanjutnya.
Dari pelaksanaanya, tim Nakes berhasil memvaksin sebanyak 133 warga. Rincianya, dosis satu (19 orang) dosis dua (75 orang). Jumlah tersebut terbagi dalam kategori masyarakat umum (117 orang) Lansia (12 orang) dan Remaja (4 orang).
Sedangkan dari sasaran (133) yang tervaksin, 84 diantaranya merupakan warga desa persiapan Lidaloak. Jumlah ini dengan penyebaranya, 21 orang berasal dari Dusun Batuleli, dan Hutu 63 orang. Pelaksanaanya berakhir hingga malam, dan dusun Hutu, merupakan titik terakhir yang dilayani saat itu.
“Sekitar pukul 18.50 wita, vaksinasi baru berakhir di Dusun Hutu. Untuk desa kami (Lidaloak), sasaran yang divaksin cukup banyak, di dua titik dengan dusun berbeda,” kata Penjabat Kepala Desa persiapan Lidaloak, Adibu Papa Dethan.
“Walau sudah hampir malam, tapi tim Nakes tetap berusaha untuk menyelesaikan vaksinasi. Ini sangat luar biasa, dan kami sangat mengapresi. Termasuk mengapresiasi pak Polisi dan Tentara, yang selalu kawal, dari Batuleli hingga Hutu,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)