KUPANG, ROLLE.id–Pukua’fu, selat yang membatasi pulau Timor dan Rote, sedang menunjukan keadaannya yang tak baik-baik saja ini.
Selat yang telah menelan banyak korban jiwa ini, terasa begitu mencekam dengan ancamanya tersendiri. Itu langsung dirasa dalam pelayaran saat tiba persis di perairannya.
Apalagi di situasi tertentu, yang dipicu cuaca ekstrim seperti saat ini. Tak sedikit doa yang dipanjatkan, memohon keselamatan dalam pertolongan Tuhan Yang Maha Esa.
Atas kondisi tersebut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi maritim Tenau Kupang, mengeluarkan peringatannya.
Yang disebut sebagai peringatan dini, sebagai langkah pencegahan terhadap hal-hal tak diinginkan dalam penyeberangan laut.
“Peringatan dini gelombang tinggi. Berlaku tanggal 12 Maret 2024 jam 08.00 wita-13 Maret 2024 jam 08.00 wita,” tulis BMKG stasiun meteorologi maritim Tenau Kupang, yang diperoleh ROTE MALOLE, Selasa (12/3).
Dalam narasi peringatannya, diurai kecepatan angin yang memicu tinggi gelombang. Juga disampaikan sejumlah perairan dengan ancamannya masing-masing.
Yakni, tinggi gelombang 1,25 sampai 2,5 meter, berpotensi terjadi di perairan utara Flores, selat Sape, selat Sumba, selat Alor-Pantar, selat Ombai, perairan Kupang-Rote, dan selat Wetar.
Sedangkan tinggi gelombang dengan ancaman sangat berbahaya, mengancam laut Sawu bagian selatan, dan samudera Hindia selatan Sumba-Sabu.
Selanjutnya, samudera Hindia selatan Kupang-Rote, yang berpeluang terjadi tinggi gelombang mulai dari 2,5 meter hingga 4 meter. Sehingga saran keselamatan pun disampaikan terhadap keselamatan pelayaran.
Bahwa, perahu nelayan, kapal tongkang, kapal ferry, hingga berukuran besar seperti pun disarankan agar sebaiknya tidak melintasi perairan yang disebutkan itu, hingga tanggal 14 Maret nanti.
Menyikapi situasi tersebut, Kepala perwakilan wilayah (Kaperwil) cabang Kupang, Atiek Wijaya, mengatakan, pihaknya belum mengijinkan kapal Express Bahari 1F untuk beroperasi.
Keputusan itu diambil menyusul adanya himbauan yang dikeluarkan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang.
Dikeluarkan dengan berdasar pada peringatan dini dari BMKG, tentang potensi gelombang tinggi.
“Untuk kapal kami, kemungkinan bisa jalan kembali di tanggal 15 atau 16 Maret,” kata Atiek Wijaya
“Itu sesuai dengan surat himbauan yang kami dapatkan dari pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang,” sambungnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun ROTE MALOLE, hal sama dilakukan oleh pihak PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero).
Garda Maritim 3, salah satu kapal Ferry, yang melayani rute Kupang-Rote, tak sanggup membelah gelombang yang datang bergulung-gulung.
Beruntung, sang nahkoda cepat berkeputusan untuk membalikan haluan kapalnya dan kembali berlabuh di pelabuhan Bolok-Kupang, Minggu (10/3). (*/ROLLE/JIT)