KUPANG, ROLLE.id–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya gangguan pada atmosfer.
Akibatnya, memicu potensi terjadinya cuaca ekstrim wilayah di Nusa Tenggara Timur.
Hal tersebut dituangkan dalam press release BMKG, stasiun meteorologi maritim Tenau Kupang, tanggal 12 Maret 2024.
Bahwa, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, menunjukkan aktifnya gelombang Equatorial Rosby, dan gangguan atmosfer Madden Julian Oscillation (MJO)
“Terindikasi bibit Siklon Tropis (Suspect Area) di wilayah Selatan NTT,” tulis kepala stasiun meteorologi maritim Tenau Kupang, Yandri Anderudson T. Tungga, dalam press releasenya, Selasa (12/3).
Selain bibit Siklon tersebut, BMKG juga disebutnya mendeteksi satu bibit Siklon lainnya. Itu langsung dituangkan dalam press releasenya, bernomor : B/ME.01.02/073/KTUG/III/2024.
“Bibit Siklon Tropis 93P di teluk Carpentaria sekitar Utara Australia,” ungkapnya.
Kondisi tersebut menjadi pemicu meningkatnya intensitas curah hujan dan angin kencang.
Ikutannya adalah, tinggi gelombang laut terpicu mengganas. Mengganggu aktifitas penyeberangan, yang diprediksi berlangsung hingga tanggal 14 Maret 2024.
Dengan munculnya dua bibit Siklon itu, BMKG kemudian meng-update dinamika atmosfer yang berhasil dipantau.
Di mana, bibit Siklon tropis (suspect area) di wilayah Selatan NTT, dan bibit Siklon tropis 93P di teluk Carpentaria yang bergerak ke arah Timur-Tenggara, membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin.
“Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya intensitas curah hujan dan angin kencang di wilayah NTT,” tulis kepala stasiun meteorologi kelas II Eltari Kupang, Sti Nenot’ek, dalam press release kewaspadaan cuaca ekstrim di NTT, yang diberlakukan tanggal 13 hingga 18 Maret 2024. (*/ROLLE/JIT)