MBALI LENDEIKI, ROLLE.id–Penyaluran dana Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima Warung dan Nelayan, di pulau Ndao, hari ini Rabu (27/4) dilanjutkan. Dari 725 warga yang terdata, baru tersalur kepada 315 penerima.
Jumlah ini disalurkan dengan lokasi penerima di dua titik berbeda. Yang pertama di kantor Desa Anarae, dan di salah satu rumah warga di dusun Lombo, Desa Mbiu Lombo, Kecamatan Ndao Nuse, Selasa (26/4).
“Musti tuntas hari ini, Rabu (27/4). Karena kemarin Selasa (26/4) yang menerima baru terima 315 warga,” kata Kepala Seksi Teritorial (Pasi Ter) Kapten (Inf) Horiyanto, ketika dikonfirmasi ROLLE.id, Rabu (27/4).
Menurutnya, jumlah terlayani baru mencapai 43 persen dari total warga yang didata oleh anggota Babinsa Koramil 1627-03/Batutua. Sebanyak 725 calon penerima, terdata sebagai penerima sementara terhadap penyaluran bantuan tersebut.
Dikatakan, penyaluran bantuan BTPKLWN, yang dilakukan di pulau Ndao, teknis penyaluranya sedikit berbeda. Di mana, warga penerima, langsung mendatangi pusat penyaluran yang ditentukan untuk menerima bantuan tersebut.
“Namanya juga bantuan, makanya kami TNI-AD, diperintah Komandan untuk betul-betul membantu. Bagaimana caranya agar warga tidak dipersulit. Karena jangan hanya karena ingin menerima bantuan ini, lantaran kembali bebani masyarakat untuk melakukan penyeberangan,” kata Kapten (Inf) Horiyanto.
“Untuk itu, biar kami yang menjangkau warga. Kasihan jaraknya, yang harus menyeberang laut. Setelah nyebrang, tempuh lagi jarak darat yang tidak dekat,” sambungnya.
Sehingga dengan proses yang sudah dilakukan dirinya berharap penyaluran bisa terselesaikan hari ini, Rabu (27/4). Yang di hari kedua pelaksanaanya, dipusatkan di aula kantor Camat Ndao Nuse.
“Kalau kemarin, Selasa (26/4) mulai salur sudah agak siang di Kantor Desa. Makanya jumlah tersalur hanya segitu. Mudah-mudahan hari ini bisa selesai, karena giatnya dimulai dari pagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Ndao Nuse, Hereth O. Bella, membenarkan, penyaluran bantuan yang dilaksanakan oleh Kodim 1627/Rote Ndao, di pusatkan di kantornya. Sebab, selain berlokasi di tengah, ruang yang dimiliki sangat memungkinkan untuk menampung cukup banyak warga untuk dilayani.
Namun demikian, dirinya tak bisa mengelabuhi keadaan ruang aula yang digunakan. Kondisi yang terlihat cukup memprihatinkan, dengan sebagian plafon sudah terlepas dan menganga ke atap seng, karena rusak.
“Memang setelah berkoordinasi, kami diminta untuk sediakan tempat untuk proses pembagian yang dilakukan kemarin di kantor desa Anarae, untuk dilanjut. Makanya disepakati, aula Kantor Camat yang dipakai. Biar posisi di tengah-tengah, sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat dari empat desa,” kata Camat Ndao Nuse, Hereth O. Bella.
“Kami juga rasa tidak enak dengan kondisi ruangan yang tidak nyaman dengan suhu di pulau Ndao yang sangat panas. Tapi beginilah keadaan kami, walau ruangan dalam keadaan rusak tapi masih bisa digunakan,” sambungnya. (*/ROLLE/TIM)