OEBATU, ROLLE.id–Suasana akrab langsung terbangun dalam sebuah kunjungan yang dilakukan oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan. Dengan hangat, masyarakat Desa Oebatu, Kecamatan Rote Barat Daya, menyambut kehadiranya, Kamis (5/5).
Pasalnya, masyarakat merasa senang terhadap perhatian yang ditunjukan oleh Kodim 1627/Rote Ndao. Yang melalui pembangunan pompa Hydram, setidaknya masyarakat, terkhusus di tiga wilayah RT di Dusun Letekonak, sudah terbantu.
“Kami senang. Karena memang selama ini kami susah ambil air. Dan dari tentara bantu kami dengan buat pompa Hydram,” kata Melkianus Messsakh, salah satu tokoh masyarakat di RT 01/RW 01, Desa Oebatu kepada ROLLE.id, Kamis (5/5).
“Sudah sangat terbantu waktu ambil air. Kami tinggal tadah air air dari pipa dengan ember juga jirigen. Kalau dulu musti timba/tarik dari sumur. Itu juga susah, karena airnya jauh,” sambungnya.
Menurut Melkianus, kehadiran Dandim Bayu, serasa seperti saudara sendiri. Sebab, disaat mereka berbincang dan saling bercerita tidak ada sekat yang membatasi.
“Katong pikir karena pak Dandim adalah pejabat jadi katong (kamj) rasa takut-takut. Padahal bapa tua (beliau) biasa-biasa saja. Katong bacerita (bercerita) bebas, katong tertawa juga, karena memang bapa tua yang buat lucu,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Erasmus Messsakh dan Natanael Oktavianus. Bahwa, air yang dialirkan oleh hydram yang dibangun, akan dimanfaatkan untuk mengolah lahan yang dimiliki.
“Memang kami punya lahan, tapi hanya bisa tanam waktu musim hujan. Kalau hujan sonde betul maka kami pasrah, tanaman pasti mati. Mau pake mesin pompa tapi operasional besar,” kata Erasmus yang diamini Natanael.
“Rencananya, kami akan tanam jagung, tomat, lombok (cabe) dan sayur-sayur. Biar lahan kami ada hasil untuk dijual di pasar-pasar,” sambung Erasmus.
Terpisah, salah satu perangkat Desa Oebatu, Adi Lusi, yang dijumpai ROLLE.id, di seputaran Busalangga, mengungkapkan rasa terima kasihnya. Menurutnya, kesulitan memperoleh air bersih, yang dialami oleh saudara-saudaranya sudah berlangsung lama.
Kesulitan tersebut, disebutnya sedikit teratasi disaat musim hujan. Melalui bak-bak Penampung Air Hujan (PAH), dibuat warga sebagai solusi sementara untuk menampung air demi memenuhi kebutuhan.
“Kasihan katong pung (punya) saudara-saudara di Letekonak. Ada 60 Kepala Keluarga (KK) di RT 1 sampai 3, kalau musim hujan mereka senang, karena banyak air. Setelah itu susah lagi. Dan ini bukan baru sekarang, tapi sudah sejak lama,” kata Adi Lusi.
“Dengan pompa hydram su (sudah) maka pasti kami sangat senang. Karena dari lima dusun di Oebatu, yakni Letekik, Hundianar, Lemurik, Kondamuri, hanya Letekonak, ada tiga RT yang betul-betul susah air selama ini,” ungkapnya.
“Kami sangat berterima kasih. Dengan kehadiran pak Dandim, hari ini, Kamis (5/5) yang datang untuk mengecek di lokasi, menunjukan kepedulian dan komitmen untuk membantu kami,” ungkapnya lagi.
Sementara itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan, yang dikonfirmasi ROLLE.id, mengakui kunjungan yang dilakukanya. Maksud dan tujuan kata Dandim Bayu, adalah melakukan pengecekan terhadap kondisi fisik terhadap pompa hydram dibangun oleh pihaknya.
“Untuk cek sekakigus menampung usul saran yang disampaikan masyarakat. Begitu juga dengan asas manfaatnya. Dan tadi sudah langsung disampaikan,” kata Komandan Distrik Militer (Dandim) 1627/Rote Ndao, Letkol (Inf) Bayu Panji Bangsawan.
“Kami hanya sampaikan pesan bahwa, tujuan dibangun pompa hydram adalah untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada. Jadi yang susah air, tapi punya potensi air maka kami berusaha untuk carikan solusi. Kalau bisa untuk olah lahan, maka lebih baik lagi,” ungkapnya.
“Karena hanya dengan cara-cara itulah yang dapat kami lakukan untuk membantu masyarakat atas kesulitanya. Sehingga kami berharap, semua sarana yang dibangun, dapat dijaga dan dirawat seperti milik sendiri,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/TIM)