HUNDIHUK, ROLLE.id–Tiga warga Desa Hundihuk ini punya niat mulia untuk keluarganya. Sama-sama ingin membeli beras dengan mencari hasil laut di laut pulau Dengka.
Sehingga tak ada firasat buruk yang dirasa sebelum bertolak dari pantai Hundihuk. Karena mereka hanya ingin mencari kerang/siput.
Ketiga warga itu adalah, Onesimus A. Fanggi, Yuliana Otu, dan Feri Ferderika Fanggi.
Mereka menumpang sebuah perahu berbahan viber, yang berukuran tak terlalu besar. Panjangnya sekira 500 cm dengan lebar 60 cm.
Sekitar pukul 14.30 wita pada Kamis (28/9), mereka bertolak dengan harapan bisa mendapat, dan membawa pulang hasil yang banyak.
Sayangnya, nasib na’as langsung menjemput dengan hantaman gelombang besar, juga angin kecang yang ganas. Perahu yang ditumpangi terbalik dan tenggelam.
Yuliana, dan Ferderika, mencoba berenang tapi tak bisa. Keduanya hanya bisa memukul-mukul air sambil berteriak minta tolong.
Sama halnya dengan Onesimus. yang terus berjuang membalikan perahu, setelah temggelam. Kemudian meraih tali jangkar sehingga bisa terapung di bagian belakang perahu dengan pasrah.
“Saya berteriak minta tolong, dan pasrah,” kisah Onesimus A. Fanggi, korban selamat, kepada wartawan, Jumat (29/9).
Warga yang mendengar teriakan minta tolong, mendapati Onesimus, sedang terapung. Sedangkang dua rekanya, yang merupakan kakak, dan tantenya, sudah tak terlihat.
“Saya tidak lihat lagi kakak dan mama kecil saya. Saya berdoa, semoga mereka bisa selamat,” kata Onesimus.
Onesimus, selamat ditolong, Yuliana Ottu, ditemukan tak bernyawa. Sedangkan Feri Ferderika Fanggi, yang kini belum ditemukan.
“Pencarian hari ini, Jumat (29/9) belum menemukan tanda-tanda. Besok dilanjutkan pencarian terhadap korban hilang,” kata Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Rote Ndao, Diksel Haning, kepada ROTE MALOLE. (*/ROLLE/JIT)
*Foto : Mario G. Teti for ROTE MALOLE
