NAMODALE, ROLLE.id—Salah seorang warga di Kabupaten Rote dipaksa bongkar rumah hanya karena politik.
Kejadian ini terjadi di wilayah Desa persiapan Menggelama Kecamatan Lobalain. Persisnya di RT 10 RW 4, yang kini masih ‘bertengger’ di Kelurahan Namodale.
Di mana, Esaul Mbuik (52), bersama keluarganya harus bongkar rumah yang ditempati sejak tahun 2016.
Pasalnya, pemilik lahan sudah tak sudi menerima keluarga tersebut untuk tetap tinggal di atas tanah miliknya.
Pemicunya hanya karena beda dukungan politik. Sehingga pemilik lahan geram, dan tak mau terima perbedaan tersebut.
“Mama tua (pemilik tanah) telepon beta (saya) marah-marah. Pokoknya su sonde (tidak) mau katong (kami) tinggal di mama tua pung (punya) tanah,” kata Heti Ofliana Ramboki, istri Esaul Mbuik, yang dikonfirmasi ROTE MALOLE, Senin (5/8).
“Jadi waktu katong keluar, mama tua bilang jangan bawa meteran, karena itu bantuan dari bupati mama Haning, yang paket Lentera,” ungkap Heti, yang biasa dipanggil Ofi.
“Makanya katong (kami) su keluar dari kemarin, Minggu (4/8). Sekarang basudara ada bantu bangun di sebelah,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)
