Bukan Kaleng-kaleng, Agus Nahak Bicara Wisata di Rote Ndao, Wisatawan Harus Dibuat Berlibur

LIDAMANU, ROLLE.id–Sebuah mimpi besar terbangun dalam safari politik Agustinus Nahak, di Kabupaten Rote Ndao.

Dirinya menaruh perhatian terhadap daerah di ujung paling selatan Indonesia ini. Yang dengan blak-blakan, disebutnya siap ‘pasang badan’ untuk mengeksekusi hal yang menjadi kebutuhan banyak orang.

Itu dilakukan dengan segudang pengalaman, juga kapasitasnya. Bahwa Agustinus Nahak, yang akrab disapa Agus Nahak, ternyata bukan orang sembarangan.

Agus Nahak, ditempah dalam dunia advokat, menjadikannya seorang seorang pengacara kondang saat ini. Pengalamanya cukup mumpumi, dengan membongkar banyak kasus berskala Nasional hingga internasional.

Berikut, untuk urusan pariwisata, Agus Nahak, juga punya bekal yang tak sedikit. Dia salah satu tokoh penyusun nawacita di bidang tersebut, untuk membangun pariwisata Indonesia.

Dari situ, kemudian mendorongnya melangkah maju, menuju gedung parlemen sebagai pejuang aspirasi rakyat.

“Saya anak kampung, karena dilahirkan dan dibesarkan di kampung. Bapak dan mama saya bekerja sebagai petani,” kata Agus Nahak, dalam safari politiknya di Desa Lidamanu Kecamatan Rote Tengah, Selasa (3/10).

“Kesusahan yang dirasa oleh masyarakat saat ini, saya juga sudah rasa. Dan ini butuh perjuangan untuk sama-sama merubah,” kata Agus.

Menurutnya, Rote Ndao, merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam. Hanya saja, belum dikelola dengan baik.

Agus, menyebut Rote tak kalah indahnya dengan pulau Bali. Yang jika ditaruh perhatian lebih serius, menjadi magnet untuk menarik banyak wisatawan.

Agus Nahak, dalam momen foto bersama para sahabatnya di Desa Lidamanu, Kecamatan Rote Tengah, Selasa (3/10). Foto : Dok. ROTE MALOLE

“Di Bali saat ini, mereka punya uang luar biasa banyaknya yang dihasilkan dari sektor pariwisata. Mereka mau bangun apa saja tidak susah,” kata Agus.

“Dan sekarang di daerah Flores, di Manggarai, sudah ada pariwisata mahal. Kenapa Rote, yang berbatasan langsung dengan Australia, yang merupakan basis pariwisata, tapi tidak dijalankan,” ungkapnya.

Dirinya menduga, hal tersebut diakibatkan oleh belum ada design pariwisata yang baik. Ditambah keseriusan dan keberanian pemangku kepentingan yang menyuarakan untuk segera dibangun.

Agus, kemudian menyebut satu ‘temuanya’ terhadap minat wisatawan datang ke Rote. Itu diperoleh dari beberapa wisatawan yang duduk bersebelahan dengannya di kapal Bahari Express, waktu datang ke Rote, Senin (2/10).

Bahwa, dengan segala keindahan yang ada di Rote Ndao, tetamu asing hanya datang sebentar untuk sekedar menikmatinya lalu pergi.

“Saya tanya, tujuan datang ke Rote untuk apa. Mereka (wisatawan) jawab, untuk surfing/berselancar,” kata Agus Nahak.

“Bayangkan, kalau hanya untuk itu (surfing) palingan mereka datang sebentar lalu balik lagi. Terus, yang hobi itu juga tidak banyak,” ungkapnya

“Kita harus buat mereka untuk menghabiskan waktu liburan di Rote. Caranya, bangun fasilitas yang bagus, dan nyaman bagi mereka. Karena selama ini, mereka lebih banyak menghabiskan waktu liburan di Lombok, dan Bali, baru ke datang Rote, untuk sekedar surfing,” ungkapnya lagi. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.