JAKARTA, ROLLE.id–Tiga Calon Presiden (Capres) Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mengikuti debat edisi pertama, Selasa (12/12).
Masing-masing adalah, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Dengan tempat penyelenggaraanya (debat) dipusatkan di kantor KPU pusat di Jakarta pusat.
Prabowo, dengan nomor urutnya, memposisikan dirinya sebagai penengah. Namun itu tak berlaku dalam debat tersebut.
Baik Anis, maupun Ganjar, diuntungkan dari posisinya untuk ‘menyerang’ Prabowo, ‘di tengah’. Dan isu HAM, merupakan anunisi klasik, kerap digunakan untuk melemahkan Prabowo.
Di mana, hal tersebut terlanjur disematkan dalam diri Prabowo. Subur di setiap musim politik, dengan hadirnya sosok Ketua Umum (Ketum) partai Gerindra ini.
Belum lagi dalam dalam debat itu, masalah HAM adalah salah satu topik yang diangkat untuk beradu strategi soal kekerasan di tanah Papua.
Bersama topik hukum, pemerintahan, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, dan kerukunan warga, pelanggaran HAM dalam trend kekerasan di Papua, membuka kesan apik ‘penyerangan’ keduanya terhadap Prabowo.
Dan Prabowo, yang rasa-rasanya dijadikan ‘sansak’, untuk digebuk Ganjar dan Anis, malah enjoi dengan gayanya yang khas. Sesekali dia memperlihatkan aksinya yang hendak menari, untuk mencairkan ketegangan.
Sebagaimana dalam tayangan live streaming, masing-masing Capres, diberi kesempatan untuk memaparkan visi dan misinya. Dan Prabowo, memaksimalkan waktunya dengan menyampaikan beberapa poin penting seputar topik yang dibahas.
Di mana, Ganjar, seolah menjebaknya lewat tawaran dialog untuk mengatasi konflik di Papua, saat berkesempatan menyanggah Prabowo.
Sedangkan Anis, yang langsung mematahkan strateginya dengan menghadirkan keadilan, sebagai solusi untuk menghentikan pertikaian sesama warga Papua.
Walau demikian, Prabowo, tetap legowo, yang dengan jiwa patriotismenya, tidak menolak strategi kedua lawanya. Bahwa, Prabowo, juga ingin melakukan dialog untuk mendudukan keadilan di atas tanah Papua.
Hanya saja, Probowo, yang paham betul tentang masalah geo politik ini, tetap mempertimbangkan sesuai situasi yang terjadi di Papua.
Yang dari caranya itu, semakin menunjukan dirinya sebagai seorang negarawan sejati, yang tetap, berkobar dalam usianya yang sudah tak muda lagi saat ini. Sehingga Prabowo berkomitmen merangkul seluruh perbedaan, demi keutuhan NKRI.
“Benar, saya sangat setuju, harus ada pendekatan dialog. Dan saya juga setuju, harus ada keadilan. Tetapi tidak sesederhana itu. Ada faktor geo politik, ada faktor ideologi. Inilah yang masalahnya tidak gampang,” jawab Prabowo, setelah disanggah Ganjar dan Anis.
“Tetapi saya sependapat, bahwa kita harus tegakan keadilan. Ini masalah bangsa, semua kekuatan harus kita rangkul,” tegasnya. (*/ROLLE/JIT)