HUNDIHUK, ROLLE–Keluarga korban kecelakaan perahu motor Kuda Laut yang tenggelam di perairan Australia, sekitar Jumat (18/3), iklas menerima kenyataan tersebut. Walau upaya pencarian terhadap korban hilang masih terus dilakukan, namun kenyataan pahit itu akan diterima dengan lapang dada.
Peristiwa naas itu memang tak diinginkan oleh seluruh keluarga korban. Tetapi dengan keimanan yang dimiliki, apa pun yang terjadi, diyakini atas seijin Tuhan.
Berdasarkan keimanan itulah, pihak keluarga korban sudah berserah. Walau terasa sangat berat untuk merelakan anggota keluarga yang masih hilang, tetapi mereka tetap berserah. Peristiwa yang berujung malapeta itu diakui terjadi atas kehendak Tuhan.
“Sebagai manusia memang sangat berat. Tapi mau bilang apa. Ini kan kehendak Tuhan, yang tidak bisa kami tolak,” kata Yeti Ndolu, salah satu anggota leo/suku Lulu.
Menurutnya, dari korban kecelakaan tersebut beberapa diantaranya merupakan anggota keluarga dalam rumpun suku/leo Lulu. Di mana, dari korban selamat dan yang belum ditemukan, terdapat dua anggota keluarganya.
Masing-masing adalah Dominggus Silwanis Busu (42) dan Habel Kanuk (44). Kedua saudaranya ini, sama-sama tinggal di Dusun Hundihuk Timur, yang hanya beda lingkungan RT/RW.
Bahkan, terhadap saudaranya Dominggus, yang belum ditemukan, dirinya mengaku pernah berpa-pasan, sehari sebelum mereka berangkat dan tenggelam. Yeti, kemudian menyebut sebagai pertemuan terakhir dengan saudaranya, Dominggus Silwanis Busu (42), warga RT 005/RW 003, Dusun Hundihuk Timur.
“Beta (saya) dan kekuarga sonde (tidak) sangka kalau terjadi begini. Terakhir beta ketemu deng (dengan) To’o (om/paman) Dominggus, itu di hari Rabu (16/3). Besoknya Kamis (17/3) mereka berangkat,” kata Yeti.
“Tapi mau bagaimana lagi. Katong (kami) sebagai manusia harus pasrah dan siap untuk terima apa saja yang terjadi dalam hidup ini. Entah selamat dan tidak, kami tetap bersyukur,” sambungnya.
Dikatakan, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, telah mendatangi semua keluarga korban. Dari rumah per rumah, Bupati Paulina, hadir sebagai orang tua untuk memberi penguatan.
Saat kunjungan tersebut, Bupati Paulina, kata Yeti, tak sendiri. Bersama Wakil Bupati, Stefanus M. Saek dan Ketua DPRD, Alfred Sulaudila. Begitu juga sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), disebutnya turut hadir.
“Mama Bupati, sudah datang bersama bapak Wakil dan ketua Dewan untuk ketemu langsung keluarga korban. Mama hadir sebagai orang tua, untuk menguatkan. Ada juga beberapa kadis yang ikut sama-sama deng Mama,” kata Yeti.
Sedangkan terhadap perkembangan informasi terhadap korban, Yeti, juga mengaku terus dipantau. Yang kemudian berharap bisa ditemukan korban lainnya.
“Saudara-saudara kami yang belum ditemukan adalah, Yunus Modok I, Pice Remirdo Aryanto Naluk, Benyamin Pah, Ibrahim Loe, Jefri Arianto Balu, Albert Giri, Dominggus Silwanis Busu, Rifan Balu dan Yohanis Balu,” kata Yeti.
“Kami juga berharap, selain Habel Kanuk, Frengky Guando Balu dan Melky Roni Arianto Giri, yang selamat, korban yang lainnya juga bisa ditemukan. Apapun keadaanya, kami keluarga sudah siap terima,” sambungnya. (Sumber : Timor Expres)