Lagi, Selimber Bikin Bu Lurah Jadi Kaget, Sedangkan Pak Polisi Baru Tahu Ada Pembunuhan

BUSALANGGA, ROLLE.id–Kasus pembunuhan dengan korban Salomi Margarita Ndu Ufi (57), menyita perhatian publik Rote Ndao. Daerah lain pun demikian.

Selain memantik iba terhadap korban meninggal dunia, juga mengundang tanya atas penanganan Selimber Paulus Ndu Ufi, alias El, tersangka (TSK) kasus pembunuhan di Busalangga.

Bahwa, El, diduga sebagai Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Yang sebelum kejadian tersebut, menjalani rehabilitasi di Kupang, difasilitasi Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi NTT.

Dia (El) akhirnya dibawa pulang dan diserahkan ke pihak keluarga, tapi belum sembuh total. Dengan kondisinya itu, El, menjalani hari-harinya tanpa tindakan yang merugikan, berselang beberapa hari.

Dan kejadian tak disangka pun terjadi. El, kembali bertindak di luar kontrol, sebagaimana di tahun 2021 lalu, membuat tak sedikit orang yang ikut berkabung.

Lurah Busalangga, Naomi O. Henuk. Foto : Istimewa

Termasuk pemerintah di lingkunganya sendiri. Prihatin dan bersedih, atas peristiwa yang menimpa warganya sebagai korban, sekaligus pelaku pembunuhan, Minggu (8/10).

Ditambah perasaan tak percaya, Naomi O. Henuk, yang sebagai Lurah Busalangga, mengaku kaget terhadap peristiwa yang dilakukan El.

“Kaget saat kemarin, Minggu (8/10) pelaku yang diduga ODGJ kembali berulah hingga timbul korban jiwa lagi,” jawab Lurah Busalangga, Naomi O. Henuk, kepada awak media, Senin (9/10).

Dalam penjelasanya bahwa, tak ada sepucuk dokumen yang diterima dari Dinsos, sewaktu Selimber, diserahkan kembali kepada keluarga.

Tapi dengan kapasitasnya sebagai pemimpin pemerintahan di tingkatan itu, Naomi, kemudian minta keterangan tentang kondisi terakhir Selimber.

Kapolsek Rote Barat Laut, IPDA Andri Laniardi Pah. Foto : Daniel Timu, for ROTE MALOLE

Sayangnya, permintaan itu tak kunjung dipenuhi oleh Dinsos, sampai peristiwa pembunuhan itu terjadi.

“Saya minta surat keterangan dari mereka (petugas Dinsos NTT) tidak kasi surat apapun,” kata Bu Lurah Naomi.

Lain halnya dengan kepolisian sektor setempat, yakni Polsek Rote Barat Laut. Yang oleh Kapolsek IPDA Andri Laniardi Pah, tak mengetahui apapun terhadap keberadaa El, setelah menjalani rehabilitasi di Kupang.

Rupanya, saat El, diserahkan atau dibawa pulang ke Busalangga, pihaknya tak diberitahu dan atau tidak dilibatkan. Yang belakangan baru diketahui setelah terjadi peristiwa pembunuhan.

“Saya baru tahu dia (El) ada di sini, ketika kemarin Minggu (8/10) dapat laporan bahwa dia lakukan tindakan pidana terhadap saudarinya,” kata Kapolsek Yandri.

“Tidak ada pemberitahuan dari pihak manapun terkait kembalinya dia,” ungkapnya. (*/ROLLE/JIT)

*Foto : Tangkapan layar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.