Nihi Rote, Simbol Investasi yang Bukan Kaleng-kaleng, Ratusan Anak Bo’a Dapat Kerja

BO’A, ROLLE.id–Kehadiran PT Bo’a Development, membuka kran investasi yang tak sedikit di Kabupaten Rote Ndao. 

Tercatat, PT Bo’a Development menginvestasikan  Rp. 250 milyar, dengan lokus investasinya di Desa Bo’a Kecamatan Rote Barat.

Dari nilai investasinya yang fantastis itu, selain mengangkat nama Rote Ndao, kehadiran PT Bo’a Development sekaligus menjadi tonggak baru dalam peta pariwisata Kabupaten Rote Ndao.

Yang bukan sekadar angka, melainkan simbol keseriusan investor dalam mengangkat Bo’a ke level internasional.

Yaknu dengan standar layanan kelas dunia, Nihi Rote oleh PT Bo’a Development, menjadikan pantai Bo’a tak hanya destinasi lokal, tetapi destinasi premium bagi wisatawan mancanegara.

Sekretaris Desa Bo’a, Otfianus Nggadas, menegaskan bahwa desa mereka kini berkembang pesat berkat kehadiran penginapan dan resort.

“Bo’a sudah berubah. Kalau dulu sunyi, sekarang ramai dengan wisatawan. Perkembangan ekonomi terasa sekali, masyarakat punya banyak peluang baru,” ujarnya kepada awak media belum lama ini.

Kehadiran Nihi Rote, dan beberapa resort mewah lainnya di Desa Bo’a, diakui Sekdes Otfianus, desanya mengalami perubahan pesat.

Dari pesisir yang dulu sederhana, kini Bo’a menjadi destinasi yang menawarkan kemewahan berpadu dengan keindahan alam.

Belum lagi, bangunan vila yang terbangun di sepanjang pantai Bo’a, menampilkan beragam design yang lengkap fasilitas eksklusifnya, membedakan Desa Bo’a masa kini dengan 30-an tahun lalu.

Kehadiran PT Bo’a Development, betul-betul memantik perputaran ekonomi rakyat yang terdongkrak. Para petani dan nelayan lokal mendapat pasar baru.

Begitu juga pengrajin, kain tenun yang dihasilkan menjadi suvenir berkelas.

Dari semuanya itu, yang paling terasa kata Sekdes Otfinus, adalah ketersediaan lapangan pekerjaan di desa. Anak-anak Bo’a pulang pergi bekerja, dengan menempuh jarak beberapa meter dari rumah tinggal.

Yang setaunya, sekitar 50-anak-anak Desa Bo’a, punya penghasilan sendiri sebagai staf operasional, pekerja konstruksi, hingga penyedia jasa pendukung seperti transportasi dan catering.

“Jumlah itu belum termasuk pekerja dari Desa Oenggaut, Nemberala, Sedeoen dan Kecamatan tetangga,” jelas Sekdes Otfianus, kepada ROLLE.id (Rote Malole) Sabtu (13/9).

“Kalau konstruksi Nihi Rote selesai, maka ratusan anak-anak Bo’a direkrut jadi pekerja,” sambungnya dalam room chat WhatsApp. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.