Oenggaehu Tempat Igranita Berpamitan, Disambut Isak Tangis yang Merindu Pilu

OETEFU, ROLLE.i— Igranita G.A Adu, sempat meluangkan sedikit waktunya bersama 3 rekan sebanyanya.

Mereka bermain dengan begitu riangnya, sebelum Igranita tenggelam di lokasi mata air Oenggaehu, Selasa (16/1).

Waktu itu sekira pukul 10.00 wita, Igranita bersama Cindy Nalle, salah satu rekanya langsung mandi, begitu tiba di Oenggaehu. Dua temanya tak ikut, dengan menunggu di tepian.

Sementara mandi, Cindy, mengambil sebatang kayu kecil, dan dilemparkan beberapa meter agak ke tengah. Igranita, kemudian dimintanya untuk mengambil.

“Pada saat korban ingin mengambil kayu tersebut, korban langsung tenggelam. Korban tidak bisa berenang,” kata Kapolres Rote Ndao, AKBP Mardiono, melalui Kasie Humas, AIPTU Anam Nurcahyo, kepada ROTE MALOLE, Selasa (16/1).

“Kedalaman air di tengah sangat dalam. Kurang lebih 6 meter,” ungkapnya.

Ketiga rekanya yang melihat kejadian itu, langsung mencari pertolongan. Warga pun berdatangan dan menyasar setiap inchi lokasi Oenggaehu. Berharap Igranita, cepat ditemukan, dan selamat.

Tapi endapan lumpur di dasar air, sedikit menyulitkan upaya pencarian itu. Igranita, belum ditemukan hampir satu jam pencarian.

Beberapa saat berselang, akhirnya ditemukan oleh seorang warga yang bernama Josias Kadek. Kondisi Igranita, selain tak sadarkan diri, juga tidak mengenakan sehelai benang pun.

“Saksi atas nama Josias Kadek, menemukan Korban,” kata Anam.

Tindakan pertolongan langsung dilakukan. Tapi Igranita, tak sedikit pun merespon. Akhirnya dilarikan ke Puskemas Batutua untuk mendapat tindakan medis.

Dalam penangananya, takdir berkehendak lain. Igranita, sudah tak bernyawa, dan dinyatakan meninggal dunia.

Peristiwa itu memantik tangis pilu menyayat hati orang tua dan keluarga.

Apalagi, Ribka Messah, yang melahirkanya.

Kenyataan pahit itu hanya bisa dihadapi dengan tangis dan air mata.

Dalam sebuah jepretan kamera, rasa tak kuasa itu tergambar jelas di raut wajah seorang perempuan dewasa yang menggendongnya turun dari mobil ambulans.

Ada rindu untuk terus menggendong Igranita, yang ketika pulang rumah, disambut sedih dalam isak dan tangis. Tubuhnya kaku tak bersuara. (*/ROLLE/JIT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.